tirto.id - Pengguna Android sering kali mengunduh atau men-download aplikasi di Google Play Store tanpa memikirkan risiko yang akan terjadi. Bisa saja di dalam aplikasi yang di-install terdapat virus atau malware, meskipun Google telah melakukan yang terbaik untuk mencegah virus keluar dari Play Store. Namun, aplikasi yang berbahaya sering kali menarik jutaan unduhan sebelum dihapus.
Dari malware hingga overheating, smartphone saat ini mengalami masalah yang sama dengan komputer. Walaupun smartphone dan tablet Android tidak bisa terkena virus, keduanya berpotensi terkena malware. Terutama ketika secara tidak sengaja anda men-download aplikasi yang tidak dapat dipercaya, atau tidak memiliki izin.
Dilansir dari laman AVG, jenis malware yang sering berada di ponsel atau komputer adalah adware, spyware, dan trojans. Selain itu, ada juga KingRoot, Generic, deng (terdeteksi di file aplikasi com.android.incallui dan com.android.provision.confirm).
Masing-masing mampu merusak perangkat dengan cara unik, salah satunya adalah memunculkan iklan atau pop-up yang tidak diinginkan.
Spyware adalah aplikasi yang dirancang untuk secara diam-diam mengumpulkan informasi tentang pengguna, biasanya menyamar menjadi aplikasi yang berguna. Trojans biasanya bersembunyi di dalam aplikasi yang sah dan menipu penggunanya. Trojan bisa mengirim teks dan membajak peramban, atau bahkan mencuri detail perbankan dan mengambil alih perangkat anda.
Dikutip dari Avast, phishing adalah praktik pengguna yang menyesatkan untuk mengunduh malware atau memberikan informasi dengan alasan palsu. Pengirim berpura-pura berasal dari sumber yang memiliki reputasi baik dan menggunakan teknik rekayasa sosial untuk menekan pengguna agar membuka lampiran yang terinfeksi atau mengklik tautan jahat.
Maka, ada baiknya menghindari aplikasi berbahaya di Play Store agar terhindar dari malware. Berikut adalah berbagai hal yang perlu dipertimbangkan sebelum download aplikasi, dikutip dari maketecheasier.
1. Melihat aplikasi lainnya berasal dari pengembang yang sama
Maksudnya adalah jika pengembang telah membuat sejumlah aplikasi, mereka akan lebih mudah dipercaya.
2. Melihat semua hasil sebelum memilih
Saat mengetik nama aplikasi di bilah pencarian, maka akan muncul beberapa aplikasi. Lihatlah nama aplikasi dengan teliti, karena aplikasi palsu akan meniru ikon milik aplikasi yang asli. Biasanya yang asli akan terdapat tanda ceklist, atau terdapat tulisan “pilihan editor”.
3. Melihat deskripsi aplikasi
Untuk menemukan aplikasi palsu, penting bagi Anda untuk membaca deskripsi. Jika memiliki tata bahasa yang buruk dan kata-kata salah eja, itu adalah tanda bahwa aplikasi tersebut palsu. Aplikasi yang tepercaya harus memiliki uraian yang tidak boleh terlalu pendek karena uraian dengan panjang yang layak menunjukkan bahwa pengembang ingin meyakinkan pengguna bahwa aplikasi itu layak digunakan.
4. Baca dan pelajari screenshot
Untuk menghemat waktu, pengembang aplikasi palsu ini akan mencuri tangkapan layar atau gambar unggulan dari aplikasi asli lainnya. Aplikasi palsu lainnya akan memiliki tangkapan layar dengan kualitas buruk yang mungkin bahkan pixelated.
5. Selidiki pengembang
Pengembang yang dapat dipercaya memiliki HTTPS dalam alamat situs webnya.
Penulis: Yudha Najib
Editor: Dipna Videlia Putsanra
