Menuju konten utama

Wregas Sang Pemenang Cannes Siapkan Naskah Film Baru

Wregas Bhanureja mengatakan film barunya lebih beraliran drama sehingga sama sekali berbeda dan tidak berbau seksual seperti film pendek Prenjak.

Wregas Sang Pemenang Cannes Siapkan Naskah Film Baru
Sutradara Wregas Bhanuteja. Tirto/Riva.

tirto.id - Pasca mendapat pelatihan di Prancis pada Desember 2016 lalu, pemenang Festival Film Cannes 2016 Wregas Bhanureja saat ini tengah mempersiapkan sebuah naskah film baru.

"Mentor sutradara memberi masukan untuk film saya sekarang, saya masih dalam tahap mengembangkannya," ujar sutradara muda tersebut seperti dikutip dari kantor berita Antara di Jakarta, Sabtu (4/2/2017).

Pria kelahiran 1992 itu mengatakan film barunya lebih beraliran drama sehingga sama sekali berbeda dan tidak berbau seksual seperti film pendek Prenjak yang juga lolos dalam seleksi program La Semaine de la Critique.

Mengenai keterlibatan pemain lokal seperti pada film-film pendek sebelumnya, ia mengaku belum dapat menentukan hal itu karena pembentukan karakter masih berlangsung dalam pembuatan naskah. Karakter filmnya nanti, lanjutnya, tergantung pada kapabilitas produksinya dan tidak terikat pada kota apapun, jadi belum diputuskan akan bekerja sama dengan aktris lokal lagi atau profesional.

"Saya belum memutuskan. Saya lebih fokus pada memutuskan karakter yang paling cocok maupun dia tidak membutuhkan banyak sekali usaha," tutur dia.

Untuk film barunya, alumni IKJ itu berencana memanfaatkan rumah produksi yang lebih besar, sementara Studio Batu Yogyakarta yang melahirkan Prenjak mungkin akan membantu.

Wregas mengaku tidak menentukan target dalam menyelesaikan naskah dan tidak terburu-buru agar naskahnya matang sebelum mulai pengambilan gambar. "Patokan utama naskah siap, matang, tidak setengah-setengah, saya merasa nyaman baru saya siap," kata dia.

Ada pun laboratorium pengembangan cerita bagian dari acara Cannes pada Desember 2016 diakuinya turut memperkaya naskah karena pandangannya semakin terbuka. Dalam kegiatan itu, ia bertemu dengan 10 sutradara dari berbagai negara dengan nilai masing-masing untuk berbagi ide dan masukan.

"Diskusi di Indonesia pandangan sama, kalau kemarin pandangan berbeda-beda, pandangan lebih universal bisa diterima di AS, Eropa, Asia. Orang-orang ini bisa melihat dari pandangan beda, kritik celah di sini," tutur Wregas.

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Film
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara