Menuju konten utama

Wisata Kapal Pesiar ke Sabang Rendah, Setahun Cuma 10 Kunjungan

Pemerintah bakal menggelar sejumlah acara untuk menggenjot peluang ekonomi wisata menggunakan kapal pesiar, salah satunya lMT-GT Cruise Operator Business Forum 2019 di Sabang, Oktober mendatang.

Wisata Kapal Pesiar ke Sabang Rendah, Setahun Cuma 10 Kunjungan
Kapal Pesiar Genting Dream Cruise merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/4/2018). tirto.id/ANdrey Gromico

tirto.id - Pemerintah berusaha menggenjot peluang ekonomi di sektor pariwisata, salah satunya wisata bahari. Kini, pemerintah mulai fokus untuk menarik minat wisatawan berpelesir menggunakan kapal pesiar maupun yatch menuju Sabang, Provinsi Aceh.

Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Razuardi, mengatakan, potensi wisata tersebut cukup besar namun belum bisa dioptimalkan.

"Rata-rata jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Sabang mencapai 10 (sepuluh) kunjungan per tahunnya. Hal ini tentu saja masih sangat sedikit apabila dibandingkan dengan pelabuhan lainnya di Indonesia," kata dia di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Sejak 3 tahun terakhir, Pelabuhan Sabang yang terletak di Teluk Sabang, telah dikunjungi oleh berbagai kapal pesiar, antara lain Albatros, Amadea, Artania, Colombus, Europa, Seaboum Legend, Seaboum Pride, Silver Discoverer, Silver Whisper dan Silver Wind.

Di tahun 2018, setidaknya ada 372 kunjungan kapal pesiar ke Indonesia. Jumlah tersebut naik 100 persen dibanding 2017, yang hanya ada 187 kunjungan kapal pesiar.

Dalam hal popularitas, di tahun 2018, Bali adalah destinasi dengan angka kunjungan kapal pesiar teru‘nggi, dengan total 82 kuniungan. Kemudian, ada Kepulauan Gili sebanyak 43 kunjungan, Pulau Komodo sebanyak 40 kunjungan, Semarang sebanyak 23 kunjungan, dan Surabaya sebanyak 20 kunjungan.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan tersebut, BPKS akan mengembangkan berbagai strategi, antara lain penyelenggaraan event berskala intemasional (khususnya wisata bahari), penyiapan fasilitas di Pelabuhan Sabang, hingga penyesuaian tarif jasa layanan kapal.

Pada Oktober mendatang, rencanya akan dilaksanakan pertemuan lMT-GT Cruise Operator Business Forum di Sabang, yang akan diikuti oleh delegasi negara dan perwakilan operator kapal pesiar dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Hal ini merupakan implementasi dari usulan Gubemur Aceh, Nova lriansyah.

“Pertemuan lMT-GT Cruise Operator Business Forum di Sabang pada 17 Oktober 2019, merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan Tingkat Menteri lMT-GT ke-25 yang dilaksanakan pada tanggal 1013 September 2019 yang lalu di Krabi-Thailand," ujar dia.

Untuk mendukung rencana pencapaian jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Sabang, pemerintah juga bakal mengeglar kegiatan ‘Sabang, Cruise Operator Business Forum’ pada 23 September 2019 di Jakarta.

Gelaran ini merupakan pertemuan bisnis antara Unit Manajemen Pelabuhan Sabang BPKS dengan para operator kapal pesiar, serta dihadiri juga oleh otoritas dan pelaku usaha kepariwisataan baik di Aceh maupun di tingkat nasional.

Ia menjelaskan kawasan perdagangan bebas (free trade zone/ FTZ) Sabang akan menjadi pusat perdagangan dan pariwisata di dunia.

“Visi kami adalah bagaimana bisa mengajak berbagai pihak berpartisipasi dalam pengembangan sabang,” kata dia.

Pengembangan sabang juga dipandang menjanjikan sehingga bisa menarik investor.

“Kawasan ini berlokasi di kawasan pelataran regional dan internasional yang dekat dengan selat Malaka yang menjadi jalur kapal dagang yang sibuk yang berada di antara kawasan berkembang Afrika dan Asia,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait KAPAL PESIAR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana