Menuju konten utama

WHO: Zika Kemungkinan Besar Menyebar ke Seluruh Asia Pasifik

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan kemungkinan besar Virus Zika bisa menyebar ke seluruh negara di Asia Pasifik.

WHO: Zika Kemungkinan Besar Menyebar ke Seluruh Asia Pasifik
Sebuah perangkat anti virus Zika, termasuk kelambu, obat nyamuk, kondom, literatur dan alat celup anti nyamuk, dalam ilustrasi foto tanggal 29 April 2016. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri/Illustration/File Photo.

tirto.id - Dalam satu bulan terakhir, virus Zika dilaporkan telah menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara di antaranya yaitu Vietnam, Malaysia, Thailand, serta Singapura. Terkait kondisi ini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan kemungkinan besar virus Zika bisa menyebar ke seluruh negara di Asia Pasifik.

Laporan WHO yang dirilis pada pertemuan regional di Manila menyebutkan bahwa virus Zika, “sangat mungkin menyebar lebih luas di kawasan yang meliputi Tiongkok, Jepang, Australia, sebagian besar negara Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik.”

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kemungkinan besar akan terus ada laporan mengenai kasus dan kemungkinan wabah baru yang disebabkan oleh virus zika.

Seperti dkutip dari kantor berita Antara, Selasa (11/10/2016) Li Ailan, Direktur Jaminan Kesehatan dan Keadaan Darurat WHO, pada Senin (10/10/2016), menjelaskan bahwa virus yang menular lewat nyamuk itu telah terdeteksi di 70 negara di seluruh dunia. Termasuk sedikitnya 19 negara di kawasan Asia Pasifik.

Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan para pemimpin di kawasan telah menyampaikan keprihatinannya mengenai wabah tersebut, serta menambahkan bahwa para ahli masih berupaya menemukan cara mengatasinya.

"Sayangnya, para ilmuwan belum punya jawaban untuk banyak pertanyaan penting (terkait virus Zika)," katanya seperti dilansir oleh kantor berita Antara.

Saat para ilmuwan masih mencari cara yang efektif untuk mengatasinya, virus Zika sudah lebih dahulu menyebar luas di beberapa negara Asia Tenggara. Hampir 300 kasus akibat virus Zika dilaporkan telah terjadi di Singapura. Filipina mencatat ada 12 kasus yang terjadi, termasuk yang menjangkiti seorang wanita hamil berusia 22 tahun di pulau tengah Cebu.

Di Malaysia, ada enam kasus akibat Zika yang tercatat hingga pertengahan bulan lalu. Dua bayi di Thailand juga dilaporkan mengalami cacat lahir mikrosefali yang ditengarai kuat disebabkan oleh Zika.

Terkait virus Zika Nila Farida Moeloek, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyatakan virus Zika tidak lebih berbahaya dari Demam Berdarah Dengue (DBD). Ia menjelaskan pada pada Minggu (11/09/2016), bahwa DBD lebih berbahaya karena dapat menimbulkan kematian.

Nila menyatakan, Zika sebenarnya penyakit yang masuk kategori penyakit ringan dan tidak menyebabkan kematian. Zika baru berbahaya jika diderita oleh ibu hamil yang berpeluang menularkannya kepada janin sehingga dapat menderita cacat lahir mikrosefali. Cacat tersebut ditandai oleh lahirnya bayi dengan kepala dan otaknya yang mengecil.

Menkes mengimbau supaya warga mencegah DBD dan Zika melalui metode pemberantasan sarang nyamuk seperti menguras penyimpanan air dan mengubur atau menutup wadah yang bisa menampung air. "Kami minta warga agar mengoptimalkan kebersihan lingkungan agar tidak tertular penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRUS ZIKA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh