Menuju konten utama

WHO Sebut Covid-19 Jadi Pandemi, Istana akan Koordinasi Semua Pihak

Istana mengaku Kementerian Kesehatan akan merespons tentang penetapan WHO soal pandemi corona (covid-19).

WHO Sebut Covid-19 Jadi Pandemi, Istana akan Koordinasi Semua Pihak
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan konferensi pers dampak penyebaran COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - World Health Organization (WHO) menyatakan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 sebagai pandemi, Rabu (11/3/2020). Istana pun mengaku Kementerian Kesehatan akan merespons tentang penetapan WHO soal pandemi corona. Di saat yang sama, pemerintah akan mulai merangkul semua pihak dalam melawan Covid-19.

"Dari Kemenkes pasti mengantisipasi tentang hal itu. Kita juga, KSP juga saat ini sedang mengundang semua potensi di perguruan tinggi, masyarakat, komunitas kesehatan, kumpulan dokter-dokter akan kita undang kita ajak bersama menyelesaikan persoalan ini," kata Moeldoko di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Moeldoko menegaskan, permasalahan Covid-19 tidak hanya di Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan daerah. Ia mengajak akademisi kesehatan untuk membantu penyelesaian masalah Covid-19. Ia pun mengatakan, pemerintah Indonesia ikut dalam penemuan antivirus Covid-19.

"Itu tentu tanggung jawab perguruan tinggi, badan-badan litbang, pasti sudah bekerja di sana," kata Moeldoko.

Moeldoko mencontohkan, pemerintah sudah berbicara dengan Universitas Airlangga (Unair) untuk pencarian antivirus. Saat ini, Unair tengah mencari antivirus berdasarkan reagen yang dimiliki.

"Nah, ini nanti akan kita komunikasikan agar bisa ditangani sama-sama," kata Moeldoko.

Pengumuman Covid-19 sebagai pandemi disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (11/3/2020).

Pandemi terjadi jika suatu penyakit menular tersebar dengan mudah dari manusia ke manusia di berbagai tempat di seluruh dunia.

Hingga saat ini, jumlah kasus COVID-19 di luar Cina telah meningkat 13 kali lipat dalam dua pekan terakhir dan merasa cemas dengan "tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan".

Tedros mengatakan bahwa penyebutan pandemi tak berarti WHO mengubah sarannya tentang apa yang harus dilakukan oleh banyak negara. Namun, ia meminta pemerintah untuk mengambil "tindakan mendesak dan agresif".

"Beberapa negara telah menunjukkan bahwa virus ini dapat ditekan dan dikendalikan," ujarnya seperti dilansir BBC.

"Tantangan bagi banyak negara yang sekarang berurusan dengan kelompok besar atau transmisi masyarakat, apakah mereka dapat melakukan hal yang sama, apakah mereka mau."

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri