Menuju konten utama
23 Januari 1950

Westerling Sang Pembantai - Mozaik Tirto

Si tangan hitam.
Gerombolan pengacau
di kota kembang.

Westerling Sang Pembantai - Mozaik Tirto
Siapa tak kenal dia? Jika tak pernah dengar sebaiknya kembali ke bangku sekolah lagi. Namanya tertulis di buku pelajaran sejarah SD, SMP juga SMA. Orang-orang Indonesia tak lupa pada angka 40.000 jiwa yang dipercaya sebagai jumlah korban yang dibantainya di Sulawesi Selatan.

Dalam beberapa eksekusi, Westerling tak segan mengotori tangannya. Sebagai komandan, dia tentu bisa saja ongkang-ongkang kaki dan membiarkan anak buahnya memberondongkan senapan mesin ringan ke arah target eksekusi. Westerling menikmati eksekusi brutal itu dengan sesekali ikut beraksi dengan pistol colt 38.

Suatu kali, Westerling juga pernah unjuk kebolehan. Dia suruh sasaran pelurunya berlari. Dari jarak sekitar 30 meter, pistolnya dia arahkan ke target. Dor! Korban pun tewas. Setelahnya terbayang salah satu lirik lagu Iwan Fals: “Westerling pun tersenyum.”

Baca berita selengkapnya:
Pasukan Westerling Garang di Bandung, Loyo di Jakarta
Baca juga artikel terkait SEJARAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Hafitz Maulana

Editor: Hafitz Maulana