Tirto Weekly,
Periode: 30 Agustus - 5 September 2025
Pemerintah harusnya dapat membedakan antara demonstrasi dan tindakan perusakan-penjarahan yang menunggangi demonstrasi.
Tuntutan Rakyat pada DPR
Lonjakan PHK hingga ketimpangan ekonomi dinilai jadi bara yang menyebabkan kemarahan publik dalam ledakan demonstrasi di berbagai daerah.
Jumlah pengikut influencer yang besar, narasi dari pihak tertentu bisa menjangkau lebih banyak orang dan berpotensi menutup narasi organik dari masyarakat
Sari Berita Penting Minggu Ini
Bagi Rosa Parks, Putri Diana, dan Margaret Thatcher, memakai handbag atau tas tangan bukan sekadar untuk aksesori gaya-gayaan.
Dengan algoritma yang berlandaskan pada pola perilaku dan serangkaian sistem penjerat konsumen, TikTok Shop membuat pengguna terjebak konsumerisme.
Land Cruiser bagaikan orang yang telah mengenyam pahit-manis kehidupan. Ia lahir dengan gagah, tumbuh diliputi stigma, lalu menua menjelma simbol kekayaan.
Awas Hoaks, Miskonsepsi, atau Info Keliru
Karya yang diangkat dari Larasati ini seolah ingin menegaskan bahwa perempuan bukan hanya korban, tapi juga subjek sejarah dan perjuangan atas kemerdekaan.
Krisis ekonomi membuat lulusan baru bertatih-tatih dalam mencari kerja dan membangun karier. Namun intervensi teknologi mengurangi sebagian kesulitan itu.
Manusia merebut ruang hidup satwa. Lalu, manusia membuatkan rumah baru untuk mereka, tanpa menyadari bahwa sebenarnya rumah itu adalah penjara.
Rumah pribadinya yang terletak di Jalan Gunung Sahari, Jakarta habis dibakar sekelompok pria yang diduga massa unjuk rasa yang menuntut reformasi.
Demokrasi tidak akan runtuh dengan teriakan, tapi dengan tepuk tangan terhadap regulasi yang tampak legal—tapi sarat tipu daya kekuasaan.
Rumah Ahmad Sahroni, hingga Eko Patrio dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025).
Artikel pilihan dalam format webstory