Menuju konten utama

Waspadalah, Bakteri Jahat Menumpuk di Keyboard Komputer Anda

Beberapa penelitian membuktikan keyboard komputer sebagai sarang bakteri jahat yang dapat membawa penyakit menular.

Waspadalah, Bakteri Jahat Menumpuk di Keyboard Komputer Anda
Ilustrasi bakteria di komputer. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Bagi banyak orang, bersentuhan dengan laptop setiap harinya sudah menjadi rutinitas. Tak heran jika keyboard komputer adalah piranti yang paling sering disentuh oleh pengguna. Namun, siapa sangka keyboard komputer bisa berkembang menjadi sarang berbagai kuman jahat.

Peter Watson, konsultan ahli mikrobiologi dari University College London Hospitals (UCLH) Inggris pernah meneliti keyboard komputer di kantornya pada 2005. Hasilnya, dari 33 sampel permukaan keyboard, empat diantaranya disebut-sebut sangat membahayakan kesehatan. Salah satunya bahkan mengandung kuman lima kali lipat dari jumlah kuman di toilet duduk kantor.

"Jika seseorang terkena pilek di kantor Anda, atau bahkan mengalami gastroenteritis (flu perut ditandai diare, kram, mual, muntah, demam), kemungkinan besar itu dari keyboard," ujar Watson dikutip dari BBC.

Di tahun yang sama Gary A. Noskin direktur medis epidemiologi dari Northwestern Memorial Hospital, Inggris bersama rekan-rekannya menemukan ada tiga jenis bakteri yang ditemukan di dalam keyboard komputer rumah sakit, yakni Enterococcus faecium resisten vankomisin (VRE), Staphylococcus aureus resisten methicillin (MRSA), dan Pseudomonas aeruginosa (PSAE).

Dari ketiga bakteri tersebut, VRE dan MRSA adalah jenis bakteri yang kebal antibiotik (termasuk vancomyin dan methicillin). Infeksi MRSA dapat menyebabkan ruam kulit, bisul, lecet, dan berbagai jenis infeksi lainnya. Infeksi VRE dapat menyebabkan komplikasi infeksi, seperti infeksi kulit, infeksi saluran kemih (ISK), dan infeksi pada aliran darah. Sedangkan infeksi PSAE kerap menyebabkan pneumonia, ISK, dan infeksi aliran darah.

"Semakin sering terjadi kontak dengan keyboard yang terkontaminasi, kian besar pula kemungkinan penularan bakteri ke tangan," tulis laporan penelitian tersebut, dilansir dari Science Daily.

Infeksi yang disebabkan oleh tiga bakteri ini biasanya lebih sering bereaksi pada manusia yang kekebalan tubuhnya sedang menurun. Meski begitu, Noskin mengatakan bahwa sekalipun VRE dan PSAE jarang menimbulkan masalah pada orang sehat, penyebaran infeksi kulit MRSA ke orang-orang sehat masih bisa menyebabkan masalah.

Merujuk "Study of bacterial contamination of keyboard and mouse in a medical school computer center" yang diterbitkan di HealthMED Journal (2012, PDF), Manijeh Mehdinejad dkk menemukan 36,5 persen dari 28 keyboard yang diambil sampelnya telah terkontaminasi bakteri CoNS (coagulase negative staphylococci). Bakteri lain yang presentasenya lebih kecil seperti Diphtheroids, Bacillus spp., dan yang paling sedikit Enterobacteriaceae.

Tak cuma keyboard, Manjieh dkk juga mengambil sampel tetikus (mouse) komputer dan menemukan bahwa bakteri CoNS lebih banyak bersarang dibanding di keyboard dengan persentase 38,8 persen. Total, Manijeh dkk mengumpulkan 56 sampel keyboard dan tetikus di pusat komputer sebuah sekolah kedokteran di Iran.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa keyboard komputer yang dipakai bersama-sama di sebuah lab medis sangat potensial terkontaminasi mikroba. Beberapa di antaranya sangat berperan vital dalam transmisi infeksi nosokomial antara mahasiswa kedokteran dan pasien di rumah sakit. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang penyebarannya di dalam lingkungan rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Kausar Malik dan Nabiha Naeem dalam penelitiannya berjudul "Study of bacteria on computer's mice and keyboards" yang diterbitkan di International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences (2014, PDF) menggunakan sampel keyboard dan tetikus yang lebih banyak dari penelitian Manijeh dkk, yakni 300 sampel gabungan keyboard (150) dan tetikus (150) di sejumlah laboratorium komputer Lahore College for Women University, Pakistan.

Hasilnya, semua sampel positif terkontaminasi bakteri patogen alias berbahaya seperti E.coli, Salmonella, Shigella, dan Staphylococcus. Sehingga, keberadaan keyboard maupun tetikus yang dipakai bersama itu dimungkinkan menjadi media transmisi patogen ke manusia penggunanya.

Wajib Jaga Kebersihan

Para peneliti sepakat bahwa cara efektif untuk mengenyahkan bakteri jahat di keyboard adalah dengan cara membersihkannya.

Salah satu penyebab keyboard kotor dan jadi sarang bakteri, menurut Peter Watson, adalah karena perilaku penggunanya. Misalnya menyantap makan siang atau kue sambil menggunakan komputer. Remah-remah dan noda makanan yang jatuh di keyboard akan melekat dan menumbuhkan berbagai macam bakteri.

Infografik Bakteri di keyboard komputer

Keyboard harus dibersihkan dari debu dan remah-remah makanan, dilap dengan kain lembut tak berbulu yang sedikit basah. Kalau perlu, keyboard juga bisa dibersihkan dengan disinfektan seperti tisu beralkohol. Kebersihan lain pengguna seperti tidak mencuci tangan setelah ke toilet bisa juga menjadi salah satu faktor penyebab bakteri berkembang biak di keyboard.

Dalam konteks rumah sakit, Gary A. Noskin menyarankan agar keyboard dibersihkan dengan disinfektan berisi senyawa amonium kuaterner. Cara pencegahan lain yang tak kalah efektif adalah, lagi-lagi, mencuci tangan terlebih sebelum melakukan kontak dengan pasien.

Meski keyboard dan piranti komputer lainnya digambarkan sebagai sarang penumpukan bakteri jahat, namun perlu digarisbawahi adalah bahwa sampel yang diambil dalam penelitian di atas adalah komputer yang dipakai orang orang alias umum.

Lantas, bagaimana dengan komputer pribadi?

Tampaknya, keyboard komputer pribadi cenderung lebih sedikit menyimpan tumpukan bakteri. Penelitian tim asal Swinburne University of Technology di Australia mempelajari jumlah dan jenis bakteri keyboard di komputer pribadi dan keyboard di komputer yang dipakai bersama di lingkungan kampus. Mereka menemukan bahwa jumlah bakteri yang ada di keyboard komputer pribadi cenderung rendah dibanding keyboard komputer yang dipakai bersama.

Dilansir dari National Center for Health Research, Washington, Amerika Serikat, sebagian besar bakteri di keyboard yang ditemukan oleh para peneliti adalah bakteri yang cenderung hidup pada tubuh manusia. Biasanya ada di kulit, mulut dan saluran hidung. Jadi, kemungkinan sebagian besar bakteri berasal dari tangan kita sendiri.

Beragam bakteri jahat ini sebenarnya tidak akan dengan mudah menyakiti manusia, kecuali sistem kekebalan tubuh sedang lemah karena terserang penyakit atau memiliki luka terbuka. Maka, tak ada salahnya menjaga kebersihan permukaan keyboard komputer, entah itu milik pribadi maupun umum.

Baca juga artikel terkait BAKTERI atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Tony Firman
Editor: Windu Jusuf