Menuju konten utama

Waspadai & Kenali Dead Butt Syndrome, Efek Duduk Terlalu Lama

Dead Butt Syndrome disebabkan oleh efek dari duduk terlalu lama, sehingga bisa membatasi aliran darah.

Waspadai & Kenali Dead Butt Syndrome, Efek Duduk Terlalu Lama
Ilustrasi Bekerja. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Duduk berjam-jam karena rutinitas di atas kursi ternyata dapat memicu risiko penyakit. Pernahkah anda mendengar istilah ‘pantat mati’ atau yang lebih bisa dikenal dengan nama ‘dead butt’?

Dalam artikel kesehatan yang ditulis Huffpost, "Dead butt syndrome" atau gluteal amnesia, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika gluteus medius Anda meradang dan lupa untuk berfungsi secara normal.

Donovan Green, seorang pelatih kebugaran dan penulis buku menyatakan, duduk terlalu lama bisa membatasi aliran darah, sehingga pinggul dan punggung terasa nyeri.

"Duduk terlalu lama dapat membatasi aliran darah, menyebabkan amnesia gluteal, yang dapat menyebabkan nyeri pinggul, sakit punggung bagian bawah dan masalah dengan pergelangan kaki Anda. Glutes akan gagal menembak dengan benar bahkan ketika melakukan latihan yang menargetkan glutes," kata Donovan.

Tak hanya duduk lama saja, berlari pun juga bisa menyebabkan sindrom ini jika dilakukan dengan berlebihan. Bagaimana penjelasannya?

Coach.nine.com.au mengulas bahwa pelari harus sangat peduli dengan eksterior mereka, karena ketika sedang meningkatkan jarak tempuh mereka, mereka sering "bersandar" pada otot lain seperti paha depan dan betis untuk kekuatan, dan lupa menggunakan pantat mereka.

Holly Brasher, ahli fisioterapi dan ketua nasional dari Fisioterapi Olahraga Australia memberikan penjelasannya pada laman coach.nine.com.au.

"Kehilangan koneksi dengan glutes Anda adalah sesuatu yang kemungkinan besar terjadi seiring waktu dan mungkin disebabkan oleh banyak faktor," kata Brasher.

"Salah satunya adalah ketidakseimbangan otot, di mana ada terlalu sering menggunakan fleksor pinggul yang lebih kuat [otot-otot di bagian depan pinggul Anda yang menghubungkan kaki, panggul, dan perut Anda] atau otot gluteal yang dangkal. Ini sering terjadi pada pelari dengan miskin biomekanik, " lanjut nya.

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengenali kemungkinan dead butt ini bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Cara pertama adalah memperhatikan sendiri reaksi tubuh kita setelah duduk dalam jangka waktu yang lama.

Jika merasakan nyeri yang tidak biasa maka anda perlu waspada. Cara yang lain yang bisa dilakukan adalah melakukan Uji Trendelenburg.

Salah satu cara praktisi menyatakan (untuk mengetahui kemungkinan) mati pantat adalah dengan tes Trendelenburg, ujian fisik di mana seseorang mengangkat satu kaki di depan mereka sambil berdiri.

“Jika panggul turun ke sisi tubuh tempat kaki diangkat, itu menunjukkan kelemahan gluteus medius di sisi yang berlawanan,” ujar Andrew Bang, ahli tulang dari Institut Kesehatan Klinik Cleveland.

Bang menambahkan, “Kurva di punggung seseorang juga bisa menunjukkan amnesia gluteal. Sementara tulang belakang lumbar (atau punggung bawah) secara alami harus membentuk bentuk S, kelengkungan yang lebih ekstrem dapat menandakan bahwa fleksor pinggul sangat ketat sehingga menarik tulang belakang ke depan.”

Dalam tulisannya, Huffpost menyarankan cara terbaik untuk mencegah dead butt syndrome adalah menjaga diri Anda tetap aktif dan sehat.

Jika Anda duduk untuk waktu yang lama, Bell merekomendasikan untuk sering istirahat untuk berdiri, meregangkan badan, dan berjalan-jalan sebagai cara menjaga otot posterior tetap aktif sepanjang hari.

Infografik SC Pantat Mati

Infografik SC Pantat Mati. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait MATI RASA atau tulisan lainnya dari Alifa Justisia

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alifa Justisia
Editor: Yandri Daniel Damaledo