Menuju konten utama

Waskita Karya Gandeng TNI AU untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja

Personel TNI AU akan ditempatkan di proyek-proyek yang dikerjakan Waskita.

Waskita Karya Gandeng TNI AU untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja
Warga melintasi pintu gerbang yang rtutup di proyek pembangunan Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (20/3/2018). tirto.id/ANdrey Gromico

tirto.id - PT Waskita Karya menandatangani nota kesepahaman dengan TNI AU untuk meningkatkan kompetensi, sertifikasi, dan pengkaryaan di Gedung Kantor Waskita, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (5/7/2018).

Dalam keterangan pers yang diterima Tirto tertulis penandatanganan ini dilakukan oleh President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra dan Marsekal Muda TNI Anastasius Sumadi.

“Kerja sama ini dilakukan dalam rangka membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara Waskita dengan TNI AU untuk mendukung tugas dalam meningkatkan keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan dan mutu hasil pekerjaan di proyek” ujar I Gusti Ngurah Putra.

Waskita akan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang K3L untuk personel TNI AU sampai memperoleh lisensi atau sertifikasi. Para personel kemudian akan ditempatkan di proyek-proyek yang sedang dikerjakan Waskita.

Upaya ini dilakukan setelah terjadi sejumlah kecelakaan kerja di proyek-proyek Waskita sejak 2017. Sejak Agustus 2017, setidaknya ada tujuh kecelakaan terjadi pada proyek yang dikerjakan oleh Waskita Karya.

Pada 4 Agustus 2017, tiang penyangga Light Rail Transit (LRT) Palembang jatuh dan menyebabkan dua pekerja tewas. Kemudian, pada 22 September 2017, jembatan proyek pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) jatuh serta menewaskan satu orang dan melukai dua korban.

Lalu, pada 29 Oktober 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Paspor (Pasuruan-Probolinggo) terjatuh sehingga mengakibatkan satu pekerja tewas. Selanjutnya, pada 16 November 2017, crane proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) juga roboh.

Pada 30 Desember 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang juga jatuh. Pada 20 Februari 2018, bekisting pierhead pada proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) roboh sekaligus melukai 7 orang.

Terakhir, seorang warga tewas usai tertimpa besi hollow berukuran 4x4 meter yang terjatuh dari lantai 10 proyek proyek Rusunawa Pasar Rumput, pada 18 Maret 2018.

Akibat sejumlah kecelakaan kerja itu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Waskita untuk merombak jajaran direksi. Ada empat pejabat direksi yang diganti, yaitu direktur utama, direktur keuangan dan strategi, direktur operasi I, direktur operasi III.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), disepakati penambahan satu posisi jabatan baru dalam struktur direksi Waskita Karya, yaitu direktur Quality, Health, Safety, and Enviroment (QHSE).

RUPS itu sekaligus menyetujui penunjukan I Gusti Ngurah Putra sebagai Direktur Utama (Dirut) Waskita Karya yang baru menggantikan Muhammad Choliq.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN KERJA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra