Menuju konten utama

Warna Merah Tak Terbukti Identik dengan Cinta dan Romansa

Penelitian terbaru menunjukkan warna merah tak pengaruhi persepsi ketertarikan seseorang

Warna Merah Tak Terbukti Identik dengan Cinta dan Romansa
Ilustrasi merah [Shutterstock]

tirto.id - Merah kerap digadang-gadang sebagai lambang cinta dan warna kasih sayang. Bahkan beberapa psikolog menyatakan, merah adalah warna yang unik yang lekat dengan romansa.

Tetapi penelitian terbaru menunjukkan warna merah tak pengaruhi persepsi ketertarikan seseorang. Penelitian yang dipublikasikan oleh Evolutionary Phsycology ini menggunakan meta-analisis atau perangkuman penelitian tentang warna merah dan pengaruhnya terhadap persepsi ketertarikan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan hubungan warna merah dengan daya tarik seseorang sangat kecil dan bahkan berpotensi tidak ada dalam kenyataan. Bahkan, keadaan dan perubahan dunia, makna itu bisa tenggelam oleh efek dari faktor lain.

Penelitian ini mengumpulkan hasil sejumlah besar studi yang melibatkan total 3.381 subjek dan berusaha merangkum apa yang ditunjukkan oleh berbagai penelitian tentang efek romansa merah.

Para penulis meta-analisis, Gabrielle Lehmann, Andrew Elliot, dan Robert Calin-Jageman, menunjukkan efek merah pada ketertarikan yang ditunjukkan pada semu kemerahan di wajah seseorang.

Semu merah pada wajah seseorang ini dipengaruhi oksigenasi darah yang lebih tinggi, yang menunjukkan kebugaran kardiovaskular. Namun, ketika melihat pada efek romansa merah lainnya, seperti apakah mengenakan pakaian merah bisa membuat seseorang tertarik, efeknya pada daya tarik tampak kurang jelas.

“Itu semua mungkin tergantung pada warna merah tertentu yang Anda selidiki, apakah yang dipelajari secara fisik atau dalam karakteristik lain, konteks latar belakang, latar tempat, dan seberapa beragamnya kelompok yang sedang dinilai atau yang sedang melakukan penilaian,” jelas Raj Persaud dan Peter Bruggen dalam Psychology Today.

Tetapi fakta bahwa efek romansa merah tampak paling kuat ketika muncul di wajah yang lebih merah menunjukkan, bagaimana intrinsik merah bagi seseorang mampu memberi efek.

“Kita tidak tahu, misalnya, jika mengenakan warna merah sedemikian rupa sehingga tampak sebagai bagian dari gaya pribadi Anda, misalnya. Mungkin hal ini memiliki efek yang lebih kuat daripada yang didedah oleh eksperimen psikologi sejauh ini. Mengenakan warna merah cenderung menjadi pernyataan percaya diri, karena merah adalah warna yang cenderung mendapatkan perhatian terbesar,” jelas Bruggen

Baca juga artikel terkait CINTA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Febriansyah
Editor: Yulaika Ramadhani