Menuju konten utama

Warga Sekitar Ili Lewotolok Diimbau Waspada Lontaran Material Pijar

Gunung Ili Lewotolok hingga saat ini masih mengeluarkan bunyi gemuruh disertai dengan keluarnya abu vulkanik.

Warga Sekitar Ili Lewotolok Diimbau Waspada Lontaran Material Pijar
Seorang anggota Basarnas menggendong bocah ketika tim gabungan mengevakuasi warga yang masih bertahan dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape Timur, NTT Kamis (3/12/2020). . ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/wsj.

tirto.id - Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggra Timur, mengimbau masyarakat di kawasan sekitar gunung berapi itu untuk waspada dengan lontaran material pijar.

"Mengingat aktivitas gunung Ili Lewotolok masih fluktuatif, minimnya rekaman gempa-gempa permukaan, kami imbau masyarakat mengantisipasi terjadinya lontaran material pijar yang bisa saja ke segala arah," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok, Stanis Ara Kian dihubungi dari Kupang, Senin (15/3/2021), dikutip dari Antara.

Imbauan ini disampaikan lantaran aktivitas Gunung Ili Lewotolok hingga saat ini masih mengeluarkan bunyi gemuruh disertai dengan keluarnya abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Ara mengingatkan warga di sekitar kaki gunung itu untuk menjauhi zona merah dan terus memantau pergerakan magma gunung berapi tersebut.

Pos pemantau juga tetap siaga untuk mamastikan bahwa tak ada semburan abu yang lebih besar dan tinggi yang dapat membahayakan warga di sekitar gunung Ili Lewotolok.

"Dari pengamatan yang dilakukan oleh rekan-rekan kami di pos pemantau tercatat sejak pukul 00-00 Wita hingga 06.00 Wita jumlah letusan mencapai 2 kali dengan amplitudo 4-31 mili meter, dengan durasi 22-30 detik," tambah dia.

Gunung Ili Lewotolok menyemburkan material abu vulkanik setinggi 500-1000 meter dengan warna asap kelabu. Letusan juga disertai dengan gemuruh sedang hingga kuat.

Lontaran lava pijar juga dimuntahkan oleh gunung itu dengan tinggi 500 meter dan sejauh 500 meter dari kawah ke arah tenggara.

Pos Pemantau merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona diimbau mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Ara juga mengingatkan bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya. Masyarakat yang berada disekitar g Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Baca juga artikel terkait GUNUNG ILILEWOTOLOK ERUPSI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan