Menuju konten utama

Warga Jalan Cakung Cilincing Demo di Balai Kota Tolak Penggusuran

Warga Jalan Raya Cakung Cilincing, Cakung Barat demo di Balai Kota terkait rencana Pemprov DKI dalam menggusur wilayah itu untuk pelebaran saluran penghubung.

Warga Jalan Cakung Cilincing Demo di Balai Kota Tolak Penggusuran
Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Puluhan warga di Jalan Raya Cakung Cilincing, Cakung Barat, Jakarta Timur, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta dan melakukan aksi unjuk rasa menolak penggusuran.

Mereka meminta Gubernur Anies Baswedan untuk menghentikan rencana penggusuran yang tujuannya adalah pelebaran saluran penghubung.

"Kalau memindahkan benda mati enak aja pak, lempar, lempar, ini benda hidup. Kira perlu mencari makan, mencari penghasilan," kata seorang orator dari mobil komando di depan Balai Kota, Rabu (5/9/2018).

Aziz, salah satu warga yang tergabung dalam aksi tersebut mengatakan, surat peringatan (SP) ketiga dari Satpol PP telah sampai kepada warga kemarin. Sebelumnya, SP 2 juga telah disampaikan pada pekan lalu agar warga segera mengosongkan tempat tinggal mereka.

Sekitar pukul 13.40 WIB, 15 orang perwakilan warga diminta untuk masuk ke dalam Balai Kota dan beraudiensi dengan pejabat Pemprov. Beberapa di antaranya

Sementara itu, warga lainnya masih berorasi di depan Balai Kota sembari menunggu hasil audiensi tersebut. Mereka mengacungkan aneka spanduk berisi protes dan meminta Anies menghentikan rencana penggusuran tersebut.

Sebab, sejak masa kampanye, Anies berjanji tidak akan sewenang-wenang melakukan penggusuran dan karena itu pula lah mereka memilih Anies.

"Ingat Pak, jaman Pak Ahok yang sering gusur-gusur, dia yang tergusur," ujar salah seorang orator.

Rencananya Pemkot Jakarta Timur memang bakal menertibkan bangunan-bangunan liar yang berada di area jalan tersebut. Selain untuk pelebaran saluran air, penertiban itu juga dilakukan untuk pelebaran jalan.

Baca juga artikel terkait PENGGUSURAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora