Menuju konten utama

Wapres Ma'ruf: Masterplan Industri Halal RI Harus Segera Tuntas

Wapres Ma'ruf mendorong masterplan industri halal Indonesia agar segera tuntas dan masuk dalam agenda pembangunan nasional.

Wapres Ma'ruf: Masterplan Industri Halal RI Harus Segera Tuntas
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) didampingi Ibu Wury Ma'ruf Amin (kiri) menyapa tamu undangan saat penutupan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di UIN Raden Intan, Lampung, Jumat (24/12/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mendesak Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk segera menyelesaikan masterplan atau rencana kerja industri halal di Tanah Air. Hal ini penting agar pengembangan industri halal dapat direncanakan lebih teknis di tingkat kementerian dan instansi daerah.

“Masterplan industri halal Indonesia agar segera tuntas dan masuk dalam agenda pembangunan nasional, termasuk perlunya pengarusutamaan industri halal dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat kementerian, lembaga, maupun pemda,” ujarnya usai rapat pleno KNEKS, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, (30/5/202).

Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2020/2021 menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen muslim untuk makanan dan minuman halal, farmasi dan kosmetik halal, serta pariwisata ramah muslim dan gaya hidup halal pada 2019 mencapai 2,02 triliun dolar AS.

Konsumsi produk halal Indonesia pada 2019 mencapai 144 miliar dolar AS yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini. Sektor pariwisata ramah muslim menjadikan Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia dengan nilai 11,2 miliar dolar AS.

Di sektor busana muslim, Indonesia merupakan konsumen ke-3 dunia dengan total konsumsi 16 miliar dolar AS. Sektor farmasi dan kosmetika halal Indonesia menempati peringkat ke-6 dan ke-2 dengan total pengeluaran masing-masing 5,4 miliar dolar AS dan 4 miliar dolar AS.

Sementara itu, hal lain yang disoroti Ma'ruf adalah pengoptimalan Kawasan Industri Khusus (KIH) yang telah dibangun di beberapa daerah. Ma'ruf ingin KIH terus dioptimalkan bukan hanya membuka tapi juga memasukkan pengusaha ke dalam kawasan tersebut.

"Apa hal-hal yang tadi menjadi krusial, kita rumuskan,” tegasnya.

Sementara di bidang pengembangan dan perluasan usaha syariah, Ma'ruf juga memberikan arahan untuk lebih memperluas fasilitas usaha di bidang kuliner yang berlandaskan nilai syariah melalui Zona KHAS.

“Agar diperbanyak titik-titik Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Zona KHAS), dan saya kira harus didorong,” tuturnya.

Di akhir rapat, ia mengapresiasi langkah-langkah nyata yang telah dilakukan KNEKS serta berbagai pihak terkait, kemudian diharapkan dapat segera bergerak cepat untuk mewujudkannya.

“Saya berharap bahwa rencana-rencana yang kita inginkan sesuai dengan tema kita itu, yaitu bergerak lebih cepat untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen halal terkemuka di dunia memang dapat kita laksanakan” tuturnya.

Baca juga artikel terkait EKONOMI SYARIAH atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz