Menuju konten utama

Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggota HIPMI Bisa Kendalikan Diri

Wapres Ma'ruf Amin meminta peserta Munas HIPMI bisa mengendalikan diri agar tidak terjadi lagi kericuhan.

Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggota HIPMI Bisa Kendalikan Diri
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo (kelima kanan), Ketua DPR Puan Maharani (keenam kanan), Ketua DPD AA Lanyalla Mahmud Mattalitti (keenam kiri), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kelima kiri), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (keempat kanan) saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) XVII di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

tirto.id - Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Solo, Jawa Tengah, pada 21-23 November 2022 diwarnai dengan kericuhan. Pertengkaran tersebut diduga akibat perbedaan pendapat sesama anggota HIPMI.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua pihak mengendalikan diri. Menurut Ma'ruf Amin, organisasi HIPMI sebaiknya memberikan edukasi kepemimpinan yang sangat penting kepada generasi muda.

"Kita harus terus memberikan edukasi kepada mereka untuk bisa mengendalikan diri, apalagi mereka kan calon pemimpin," jelas Ma’ruf Amin dalam Keterangan Pers nya usai membuka Silaturahmi Bisnis (Silabis) ke-14 ISMI di Diamond Ballroom, Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/11/2022).

Lebih lanjut Ma'ruf Amin menyampaikan, sebagai calon penerus bangsa, semua tindakan dan perkataan seseorang dapat menjadi panutan (role mode) bagi orang lain. Sehingga perilaku baik, penting untuk ditunjukkan.

"Sebagai calon pemimpin dan pengusaha yang baik, tentu punya peran besar di masyarakat untuk bisa mengendalikan diri dalam menghadapi perbedaan," imbaunya.

Ma'ruf Amin juga menyampaikan, perbedaan pendapat itu merupakan hal yang biasa. Oleh karena itu, ia berharap agar kejadian ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berkepanjangan.

"Perbedaan itu pasti ada, biasa kita dalam hidup. Kalau tidak ada perbedaan itu namanya tidak memiliki inisiatif dan kreativitas, tetapi perbedaan itu harus bisa disalurkan secara lebih terhormat sehingga tidak perlu berlebihan sampai terjadi permusuhan," ungkap Wapres.

"Saya harapkan begitu, artinya tidak berbuntut ya. Kalau berbuntut itu yang berbahaya, tapi saya mengharap agar mereka dapat mengendalikan diri," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MUNAS HIPMI RICUH atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Politik
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto