Menuju konten utama

Wapres Ingin RI jadi Produsen Halal Terkemuka di Dunia pada 2024

Ma’ruf Amin meminta agar para menteri kabinet bekerja maksimal untuk mengejar target Indonesia di 2024 menjadi produsen halal terkemuka dunia.

Wapres Ingin RI jadi Produsen Halal Terkemuka di Dunia pada 2024
Wapres Ma'ruf Amin usai melakukan Rapat Pleno III Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Istana Wapres Jl. Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (20/12/2022). (FOTO/Setwapres)

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin meminta agar para menteri kabinet bekerja maksimal untuk mengejar target Indonesia di 2024 menjadi produsen halal terkemuka dunia. Karena diperlukan langkah-langkah konkret untuk dapat mewujudkan cita-cita besar tersebut.

“Hari ini fokus kita adalah mengevaluasi perkembangan capaian hingga akhir 2022, dan menentukan langkah-langkah percepatan,” tutur Ma'ruf saat membuka Rapat Pleno III Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Ma'ruf menuturkan saat ini menjadi waktu yang sangat baik untuk mewujudkan visi dimaksud. Diantaranya membuka lebih banyak lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan yang diharapkan memberikan manfaat yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam Rapat Pleno, 20 Mei 2022 lalu, Ma'ruf sempat memberikan arahan yang mencakup beberapa hal seperti pengembangan industri halal dan optimalisasi KIH, penyusunan data ekonomi syariah, penguatan proses bisnis sertifikasi halal, percepatan sertifikasi halal UMK, akselerasi pengembangan bisnis syariah, dan pembentukan KDEKS.

“Saya juga menekankan bahwa tugas ini adalah tugas bersama. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dan bekerja lebih cepat mendukung penuh program-program yang dirancang,” urainya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, keberhasilan dalam menjadikan Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia pada 2024 akan memberi banyak dampak positif bagi negara dan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

“Perwujudan visi Indonesia sebagai produsen halal terkemuka di dunia dapat mendorong industri ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru ekonomi Indonesia di tingkat domestik maupun global,” papar Wapres.

Oleh karena itu, Ma'ruf memberi arahan kepada seluruh peserta rapat yang hadir agar dapat secara konsisten bersinergi dan berkolaborasi, baik antar kementerian/lembaga/instansi, para anggota KNEKS maupun non-anggota KNEKS, untuk mewujudkan akselerasi pengembangan ekonomi syariah serta mewujudkan visi Indonesia di 2024, yang bersifat multidimensi ini.

"Agar capaian-capaian dapat terus diakselerasi sehingga diharapkan akan memberikan efek pengganda (multiplier effect). Utamanya dalam membantu menghadapi tantangan ekonomi dunia pasca pandemi ini,” pungkasnya.

Capaian Program Kerja KNEKS

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan selaku Sekretaris KNEKS Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan hal-hal strategis terkait program kerja KNEKS untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Sri Mulyani mengatakan pada kluster industri produk halal, saat ini sedang dilakukan harmonisasi substansi rancangan Master Plan Industri Halal Indonesia (MPIHI) 2023-2029. Dalam melaksanakan percepatan sertifikasi halal Usaha Mikro dan Kecil (UMK), telah dialokasikan anggaran PEN sebesar Rp74,6 miliar untuk penambahan kuota sertifikasi self-declare.

“Selain itu, Kementerian Perindustrian sedang melakukan proses revisi Permenperin Nomor 17/2020 untuk memperkuat landasan penetapan Kawasan Industri Halal (KIH) dan memasukkan insentif non-fiskal yang lebih menarik terkait KIH tersebu,” urainya.

Pada kluster Industri Keuangan Syariah, lanjutnya, kontribusi pembiayaan syariah dalam proyek KPBU Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan mencapai Rp13,25 triliun (s.d. Q3 2022), termasuk pembiayaan syariah KPBU Tol Semarang-Demak senilai Rp1,34 triliun (Juni 2022).

“Saat ini sedang disiapkan dua pilot project KPBU Syariah di level pusat, yaitu KPBU Daerah Irigasi Komering, Provinsi Sumatera Selatan dan KPBU Saluran Interkoneksi / High Level Diversion (HLD) Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), serta satu KPBU Syariah di daerah, yaitu KPBU syariah RSUD Kota Ternate," ungkap Sri Mulyani.

Pengembangan ekosistem perbankan syariah untuk meningkatkan market share juga terus diakselerasi, salah satunya melalui konversi Bank Riau Kepri Syariah, terpilihnya Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi Bank Operasional penyalur dana APBN. Disamping itu, total penyaluran gaji ASN melalui bank syariah telah mencapai Rp923,27 miliar per Desember 2022.

Sebagai informasi, rapat pleno KNEKS kali ini mengangkat tema “Wujudkan Indonesia menjadi Produsen Halal Terkemuka di Dunia” dan merupakan lanjutan dari rapat pleno sebelumnya yang diselenggarakan pada 30 November 2021 dan 30 Mei 2022.

Adapun tujuan utama dari rapat ini adalah sebagai evaluasi program kerja pemerintah mengenai pengembangan ekonomi syariah beserta pembahasan tindak lanjutnya, salah satunya pembahasan mengenai mewujudkan visi Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia.

Baca juga artikel terkait PRODUSEN HALAL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang