Menuju konten utama

Wapres Ingin Anggota Non Blok Punya Tujuan yang Sama

Jusuf Kalla menginginkan anggota gerakan non blok tetap pada tujuan awal yakni; memajukan kebersamaan serta membangun solidaritas antara negara-negara nonblok.

 Wapres Ingin Anggota Non Blok Punya Tujuan yang Sama
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Tirto/Andrey Gromico.

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) mengatakan negara-negara anggota Gerakan Non Blok (GNB) harus tetap memiliki tujuan yang sama seperti sejak awal berdirinya yakni membangun solidaritas antara negara-negara.

Hal itu disampaikan Wapres di sela-sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) ke-17 di pulau Margarita, Venezuela.

"Kita selalu mengharapkan anggota gerakan nonblok tetap pada tujuan awalnya yakni; memajukan kebersamaan, solidaritas antara negara-negara nonblok," kata Wapres di pulau Margarita, Venezuela, Sabtu (18/9/2016).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan, awal terbentuknya GNB karena saat itu sedang terjadi perang dingin antara blok Barat dan Timur. Ia juga mengatakan bahwa saat ini persoalan yang dihadapi sungguh sangat berbeda.

"Karena itu kepentingan-kepentingan kita bersama yang harus kita satukan karena kenyataannya justru di antara negara-negara nonblok banyak konflik internal, banyak konflik antarnegara berbeda. Yang diperlukan yakni; mempersatukan, setidaknya menghindari konflik agar tujuan awal tetap terjaga," kata Wapres.

Berdasarkan laporan menteri luar negeri, kata Wapres, pembahasan pada tingkat menteri sungguh sangat ketat sekali, hal ini terjadi karena kepentingan berbeda-beda yang sulit dipertemukan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia telah mengusulkan Gerakan Non Blok harus sesuai dengan tantangan abad 21 yakni bisa memberikan kontribusi nyata dalam perdamaian dunia.

"Kalau dulu tujuannya untuk mencapai kemerdekaan sekarang tantangannya berbeda, Gerakan Non Blok harus memberikan kontribusi nyata dalam perdamaian dunia,", kata Menlu Retno Marsudi.

Lebih lanjut Menlu menjelaskan, sebagai pendiri dan tuan rumah terselenggaranya Konferensi Asia Afrika Bandung, Indonesia terus mendorong agar GNB memiliki kontribusi yang nyata.

Usulan Indonesia ini, kata dia, mendapat sambutan baik dari negara-negara GNB yang hadir. Bahkan, Retno mengaku, Menlu Mesir secara khusus menemuinya guna mendukung gagasan yang disampaikan Indonesia saat itu.

Selain itu, Menlu Retno juga menegaskan, GNB juga harus menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain di luar GNB dalam rangka menciptakan perdamaian dunia.

"Kita harus terus membuka diri bekerja sama dengan negara-negara lain di luar GNB untuk mencapai perdamaian dunia tersebut," kata Menlu.

Menurut Menlu Retno, KTT GNB harus bisa memainkan peran strategis, menjadi mitra global dan memberi manfaat bagi perdamaian dunia. Menlu menegaskan bahwa seluruh negara anggota GNB juga perlu mendorong setidaknya tiga langkah nyata.

Pertama, GNB perlu memperkuat semangat multilateralisme di mana seluruh negara memiliki suara yang sama.

Kedua, GNB juga harus memberikan kontribusi terhadap upaya penanganan tantangan ekonomi global melalui kemitraan global yang melibatkan seluruh pihak, termasuk kerja sama antarnegara maju dan berkembang.

Ketiga, negara-negara GNB juga perlu segera membenahi diri internal terkait cara kerja GNB agar tidak terjebak menjadi "talk shop organization". Benah diri sangat diperlukan agar GNB menjadi organisasi yang memiliki kredibilitas tinggi, relevan, dan efektif dalam penanganan masalah global.

Baca juga artikel terkait GERAKAN NON BLOK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto