Menuju konten utama

Wamenkeu: Pegawai DJP Paling Banyak Godaan untuk Korupsi

"Godaan paling berat bekerja sebagai pegawai DJP dan DJBC cukup berat, tapi saya dengar banyak DJPK pun."

Wamenkeu: Pegawai DJP Paling Banyak Godaan untuk Korupsi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (25/7/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengimbau para pegawai di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) agar tidak tergoda dengan berbagai iming-iming apapun yang dapat membuat mereka terjerat korupsi.

"Bu Menteri [Keuangan] selalu menyampaikan tak henti-hentinya integritas paling penting membangun negeri ini," ujar Mardiasmo di kantor DJP, Jakarta Selatan, Kamis (6/12/2018).

Sebab, menurut Mardiasmo, para pegawai instansi tersebut mengemban tugas cukup berat untuk menjaga penerimaan negara yang jumlahnya triliunan rupiah.

Besarnya transaksi keuangan di DJP membuat lembaga ini otomatis jadi sorotan KPK dan berpotensi besar terkena operasi tangkap tangan.

Lantaran itulah, dikatakan Mardiasmo, kewaspadaan perlu ditingkatkan, dan mulai dari para pegawainya sendiri.

"Godaan paling berat bekerja sebagai pegawai DJP dan DJBC cukup berat, tapi saya dengar banyak DJPK pun," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pajak, Robert Pakpahan, juga berpesan agar ribuan pegawainya mengedepankan integritas sehingga dapat menjalankan tugas dalam koridor hukum yang berlaku.

Pasalnya, jika salah seorang di antara pegawainya tersangkut kasus hukum karena masalah korupsi, maka pemulihan nama baik instansinya menjadi tanggung jawab seluruh pegawai di DJP

"Ada satu kasus, kita bertanggung jawab, memastikan itu makin berkurang. Terakhir mari kita bersama meningkatkan kepedulian kita para pimpinan untuk terus menjaga integritas kita," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PEGAWAI PAJAK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri