Menuju konten utama

Wamenkes Beberkan 5 Hipotesis Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

Salah satu hipotesis penyebab hepatitis akut pada anak adalah adanya infeksi adenovirus normal atau varian baru.

Wamenkes Beberkan 5 Hipotesis Penyebab Hepatitis Akut pada Anak
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (tengah) menggendong balita saat meninjau pelayanan timbang badan balita di Posyandu Kampung Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Seha, Desa Praggong, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.

tirto.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono membeberkan 5 hipotesis mengapa terjadi kasus hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya (misterius) pada anak-anak.

Hal ini disampaikan dalam rapat kerja atau raker Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini, mewakili Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

“Ada 5 hipotesis kenapa kasus ini bisa terjadi pada anak-anak,” kata Dante dalam raker tersebut, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Komisi IX DPR RI Channel pada Senin (23/5/2022).

Pertama, tutur dia, adalah adanya infeksi adenovirus normal atau varian baru. Adenovirus adalah virus yang biasanya muncul karena penularan respirasi atau penularannya lewat napas.

“Tapi kenapa ini timbul pada anak-anak? Ini masih tanda tanya. Kenapa begitu? karena pada saat dilakukan pararel pemeriksaan adenovirus, sebagian dari anak-anak tersebut kira-kira 70 persen mengandung adenovirus,” ucap Dante.

Dia melanjutkan, kedua adalah sindrom SARS-CoV-2 yang pascainfeksi tidak ketahuan sebelumnya. “Ini juga merupakan hipotesis kenapa timbulnya penyakit seperti ini,” kata Dante.

Kemudian yang ketiga, lanjut dia, hipotesisnya adalah karena obat, racun, atau paparan lingkungan. Dia menyebut obat, racun, dan paparan lingkungan yang terutama berasal dari hewan bisa menyebabkan penularan hepatitis akut berat misterius pada manusia.

“Sehingga mungkin ini sebabnya juga itu,” sambung Dante.

Keempat, lanjut dia, adalah patogen baru yang belum diketahui. “Ini penyebab yang masih terus diselidiki,” tutur Dante.

Dia pun menyampaikan hipotesis terakhir atau kelima terkait mengapa terjadi kasus hepatitis akut berat misterius pada anak-anak, yaitu karena varian baru dari SARS-CoV-2. “Mungkin juga ada, yang ini juga masih diteliti,” tambah Dante.

Adapun dia mengatakan yang sekarang sedang berjalan adalah investigasi pada jaringan hati yang sudah ditemukan dan sudah dibiopsi, serta hasil transplantasi yang ada pada anak-anak yang menderita penyakit hepatitis akut berat misterius.

“Itu yang harus dilakukan pemeriksaan,” ujar Dante.

Mengenai gambaran gejala hepatitis akut berat misterius, dia menyebut di Inggris dan Indonesia kurang lebih sama. Gejala utama yang ditemukan di Inggris yaitu penyakit kuning 71,2 persen, muntah 62,7 persen, dan perubahan warna feses seperti pucat 50 persen.

Sedangkan di Indonesia gejala utamanya yaitu demam dan hilang napsu makan 78,6 persen, perubahan warna urine seperti teh 64,3 persen, serta muntah 57,13 persen.

“Itu menunjukkan gejala [penyakit] kuning sebenarnya. Ini gambarannya seperti ini yang kami kumpulkan dan kira-kira hampir sama dengan Inggris,” ungkap Dante.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri