Menuju konten utama

Wamenhan Pastikan Seluruh Produksi Pindad akan Diserap TNI-Polri

Kemenhan memastikan seluruh kapasitas produksi PT Pindad akan diserap untuk kebutuhan TNI-Polri.

Wamenhan Pastikan Seluruh Produksi Pindad akan Diserap TNI-Polri
Kendaraan khusus tipe Komodo hasil produksi dari PT Pindad (Persero) melakukan parade di Kompleks PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/11/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono meminta PT Pindad memodernisasi mesin di fasilitas divisi munisi. Menurut Wahyu, modernisasi akan menekan biaya produksi serta meningkatkan kapasitas produksi peluru Pindad.

"Sekarang harga jual peluru sekitar Rp4.200 per butir, jika mesin produksi dimodernisasi, maka akan terjadi penurunan biaya karena lebih efisien. Mesin produksi yang ada saat ini adalah mesin tahun 60-an, jadi sudah sangat tua. Kemhan memastikan seluruh kapasitas Pindad akan diserap oleh TNI dan Polri," kata Wahyu dalam siaran pers yang diterima wartawan, Sabtu (7/3/2020).

Dirut Pindad Abraham Mose mengakui, Pindad berencana meningkatkan kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB) atau menengah, Roket/Rudal dan lain-lain. Peningkatan kapasitas produksi akan mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong kemampuan industri lokal, menuju kemandirian Alpalhankam.

“Harapan Pindad agar dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan ini segera terlaksana terhadap penambahan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas produksi Pindad untuk mendukung kemandirian Alpalhankam,” kata Abraham.

Pertemuan Wahyu dengan pihak Pindad dalam rangka kunjungan kerja ke Divisi Munisi milik Pindad di Turen, Malang, Jumat (6/3/2020). Wamenhan beserta rombongan mengunjungi berbagai fasilitas produksi Divisi Munisi Pindad yang memiliki luas 166 hektare dan terdiri dari fasilitas produksi MKK, MKB atau menengah dan fasilitas pengembangan serta laboratorium uji munisi.

Beberapa waktu lalu gedung fasilitas produksi MKK juga sudah diresmikan untuk menambah kapasitas dari kebutuhan TNI Polri yang masih belum tercukupi.

Lahan Divisi Munisi juga masih luas yang belum terpakai dan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik-pabrik munisi baru maupun pabrik propellant yang merupakan bahan baku utama munisi dan belum tersedia di dalam negeri. Letak Divisi Munisi juga sangat strategis karena dekat jaraknya dengan Bandara Juanda dan Abdurachman Saleh serta pelabuhan Tanjung Perak.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuturkan telah mendapat instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pengadaan alutsista. Menurut Prabowo, Jokowi memintanya agar alutsista dibuat di dalam negeri.

"Presiden juga sudah memberi instruksi sedapat mungkin alat-alat kita dibangun di dalam negeri," kata Prabowo usai mengunjungi kantor Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, seperti dikutip Antara, Kamis (7/11/2019).

Baca juga artikel terkait ALUTSISTA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri