Menuju konten utama

Wall Street Respons Positif Kemenangan Debat Hillary

Hillary Clinton memenangkan debat perdana melawan Donald Trump. Kemenangan debat capres dari Partai Demokrat ini langsung disambut positif oleh Wall Stree

Wall Street Respons Positif Kemenangan Debat Hillary
calon presiden amerika serikat dari partai demokrat hillary clinton mengacungkan jempol kepada pendukung setelah berbicara kepada international bortherhood of electrical workers (ibew), local 357, anggota serikat dalam sebuah reli di balai serikat ibew di las vegas, nevada, amerika serikat, kamis (4/8). antara foto/reuters/steve marcus/cfo/16

tirto.id - Kemenangan Hillary Clinton dalam debat perdana melawan Donald Trump disambut positif bursa Wall Street. Saham-saham konsumer dan teknologi, termasuk Amazon memimpin kenaikan di Wall Street.

Pada perdagangan Selasa (27/9/2016), indeks sektor teknologi S&P 500 menguat hingga 1,15 persen, didorong kenaikan saham Microsoft hingga 1,85 persen dan Facebook hingga 1,08 persen.

Sementara saham Amazon.com melesat 2,12 persen. sedangkan indeks saham sektor konsumen naik 0,99 persen menyusul kenaikan serupa pada indeks kepercayaan konsumen selama September yang merupakan paling tinggi dalam kurun sembilan tahun.

Indeks Dow Jones menguat 0,74 persen menjadi 18.228,3, dan indeks S&P 500 naik 0,64 persen menjadi 2.159,93. Nasdaq yang terkatrol 0,92 persen pada 5.305,71 poin.

Menurut Reuters, pernyataan-pernyataan Hillary Clinton dalam debat pertama yang berlangsung Senin waktu AS itu telah membuat nyaman pasar ekuitas AS.

"Dari perspektif pasar, benar atau salah, ada pemahaman bahwa Nyonya Clinton akan menjadi penyelamat," kata Brad McMillan dari Commonwealth Financial di Waltham, Massachusetts, seperti dikutip Reuters.

Polling CNN menunjukkan sebanyak 62 persen pemilih yang menyaksikan debat menyatakan Clinton memenangkan pertarungan pertama ini. Hanya 27 persen yang menilai Trump menang.

Donald Trump sendiri bersumpah akan balas memojokkan calon presiden dari Demokrat, Hillary Clinton, pada debat berikutnya setelah pada debat pertama Hillary membuatnya menjadi pihak yang tersudut atau defensif setelah menuduhnya rasis, seksis (diskriminatif terhadap perempuan), dan pengemplang pajak.

Setelah debat, Hillary masih menyerang Trump dengan menyatakan pengusaha real estate New York itu "melontarkan tuduhan dan klaim yang terbukti tidak benar, menciptakan opini bahwa saya kira banyak orang menganggapnya ofensif dan mengalihkan perhatian."

Trump memuji dirinya sendiri karena tidak menyerang Hillary atas skandal seks yang menimpa suaminya, mantan Presiden Bill Clinton, dalam debat pertama di Universitas Hofstra itu namun kemudian kepada Fox News dia bersumpah untuk menyerang Hillary dengan isu itu.

"Saya akan menekannya lebih keras dengan berbagai cara," kata Trump seraya membantah kritik Hillary atas perlakuan dia kepada perempuan.

"Saya tadinya akan menghantamnya dengan wanita-wanita di sekeliling suaminya. Dan saya akhirnya memutuskan tidak boleh melakukan itu karena anak perempuannya ada di ruangan (debat)," kata Trump.

Hillary membalas janji Trump itu dengan mengatakan, "Dia boleh melancarkan kampanye sesuka dia."

Trump sendiri pernah dihimpit skandal seks dengan Marla Maples ketika masih berstatus suami dari istri pertamanya, Ivanka Trump. Maples kemudian menjadi istri kedunya, namun akhirnya dia ceraikan untuk kemudian menikah ketiga kalinya dengan istrinya yang sekarang, Melania Trump.

Trump berusaha mengalihkan perhatian dari kritik banyak kalangan atas penampilannya pada debat pertama dengan malah menyebut moderator debat Lester Holt dari NBC News telah melontarkan pertanyaan yang sangat tidak adil dan mengeluh kebagian mikrofon yang buruk.

Tak pelak tudingan ini membuat Hillary kembali melancarkan serangan dengan berkata, "Orang yang mengeluhkan mikrofon pasti tidak melewati malam yang baik."

Dua debat calon presiden berikutnya akan diadakan pada 9 Oktober di St. Louis dan 19 Oktober di Las Vegas.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES AS atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Politik
Reporter: Nurul Qomariyah Pramisti
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti