Menuju konten utama

Walikota Tegal Mengaku Jadi Korban Amir Mirza Terkait OTT

Dalam OTT itu, KPK mengamankan uang sebesar Rp300 juta. Uang tersebut diduga berkaitan dengan pembangunan ruang rawat di RSUD Kardinah, Tegal.

Walikota Tegal Mengaku Jadi Korban Amir Mirza Terkait OTT
Bakal Calon Walikota Tegal, Siti Masitha mengangkat tangan usai pengambilan berkas formulir pendaftaran di DPD Partai Golkar di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (9/8). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

tirto.id - Walikota Tegal Siti Masitha Soeparno selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (30/8/2017). Di akhir pemeriksaan, Mashita mengklaim dirinya merupakan korban dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Siti keluar dari Gedung KPK dengan mengenakan pakaian serba cokelat dan rompi oranye KPK. Saat dicecar wartawan dengan berbagai pertanyaan, Mashita mengklaim dirinya sebagai korban.

"Saya korban," kata Mashita usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Awak media pun langsung mengonfirmasi siapa pelaku yang menjerumuskan Mashita. Meski sempat terdiam sejenak, Walikota Tegal perempuan pertama itu pun menyebut nama Amir Mirza Hutagalung, Bakal Calon Wakil Walikota Tegal, sebagai pihak yang menyebabkannya terjerumus kasus korupsi.

Untuk diketahui, dalam OTT yang menjaring Walikota Tegal Siti Masitha Soeparmo, Selasa (29/8) itu, KPK juga menangkap pengusaha sekaligus Ketua DPD Partai Nasdem Brebes, Amir Mirza Hutagalung.

Amir Mirza juga disebut akan mendampingi Siti Mashita dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal periode 2019-2024.

Dalam OTT itu, KPK mengamankan uang sebesar Rp300 juta. Uang tersebut diduga berkaitan dengan pembangunan ruang rawat di RSUD Kardinah, Tegal.

Ganjar Sebut OTT Walikota Tegal Tamparan Buat Jateng

Mengingat OTT KPK sudah menimpa Provinsi Jawa Tengah beberapa kali, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan peristiwa kali ini merupakan tamparan keras.

"Bagi saya, Jateng tertampar lagi karena bukan tanpa peringatan, kita sudah beberapa kali (terjadi OTT di Provinsi Jateng)," katanya di Semarang, Rabu (30/8/2017).

Dalam waktu dekat, Ganjar berencana mengumpulkan seluruh kepala daerah di Provinsi Jateng sebagai upaya pencegahan terjadinya berbagai tindak pidana korupsi di kalangan penyelenggara negara.

"Besok kita konsolidasikan lagi, apa sebenarnya yang membikin kita masih lakukan hal demikian, saya sudah peringatkan seluruh bupati/wali kota (termasuk Wali Kota Tegal Siti Masitha)," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.

Ganjar mengaku kecewa saat mengetahui informasi penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam OTT yang dilakukan KPK.

"Saya sedih betul, Jateng kembali kena OTT, gondoklah, kira-kira begitu," ujarnya.

Sementara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya akan segera melantik Wakil Walikota Tegal Nursholeh sebagai pengganti Siti. Namun proses penggantian ini menurut Tjahjo baru akan dilakukan setelah ada pengumuman resmi dari KPK terkait penahanan Siti.

“Segera Kemendagri menunjuk wakil walikota sebagai plt agar jalannya pemerintahan tetap berjalan seperti biasa. Menunggu pengumuman resmi KPK dahulu,” katanya.

Tjahjo prihatin dengan korupsi yang menimpa para pejabat daerah. Ia mengatakan perilaku korup terjadi karena keinginan berlebihan terhadap sesuatu yang dalam bahasa Jawa disebut melik.

“Siapapun yang memiliki melik (keinginan berlebihan), pasti hatinya penuh hawa nafsu. Nalar macet, akal buntu, rasa kemanusiaan juga lenyap,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait OTT KPK WALIKOTA TEGAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto