Menuju konten utama

Wali Kota Surakarta Usul Cek Lab COVID-19 Bisa Dilakukan Daerah

Menurut Wali Kota Surakarta jika ada kasus pasien yang diduga terinfeksi virus corona dan dicek pada laboratorium di daerah, hasilnya bisa lebih cepat diketahui pasien tersebut negatif atau positif.

Wali Kota Surakarta Usul Cek Lab COVID-19 Bisa Dilakukan Daerah
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo saat memberikan keterangan penanganan COVID-19, di Balai Kota Surakarta, Jumat (13/3/2020). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

tirto.id - Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengusulkan ke pemerintah pusat untuk memberikan kewenangan daerah baik kota maupun kabupaten agar bisa melakukan cek laboratorium, jika ada pasien yang terindikasi corona virus disease (COVID-19), Jumat (13/3/2020).

Sebab menurutnya jika ada kasus pasien yang diduga terinfeksi virus corona dan dicek pada laboratorium di daerah, hasilnya bisa lebih cepat diketahui pasien tersebut negatif atau positif. Sehingga menurutnya agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat karena terlalu lama menantikan informasi.

"Kami jika menunggu hasil melalui provinsi juga waktunya lama nanti, karena membawahi 35 kabupaten/kota. Pusat dapat memberikan acuan saja, cek laboratorium alatnya seperti apa, dan daerah bisa menyiapkan," kata Rudyatmo, melansir Antara News.

Menyinggung soal satu pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Surakarta, dilaporkan meninggal dunia, menurutnya Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kesehatan bersama camat dan lurah sedang melakukan penelusuran riwayat ke daerah tempat tinggalnya.

Menurutnya, pasien yang meninggal dunia tersebut adalah warga Solo, tetapi dimakamkan di Magetan Jatim. Sehingga, 'tracking' untuk memperoleh informasi, pasien itu, setelah pulang dari Bogor bertemu dengan siap saja, di mana saja itu, harus dilakukan langkah-langkah dari Dinkes.

"Kami tetap ada langkah preventif. Kami sudah mengajukan anggaran untuk antisipasi COVID-19 ini, untuk dana tidak terduga, dapat digunakan untuk membiayai pengobatan. Jika ada yang positif COVID-19, Pemerintah bisa langsung melakukan tindakan darurat," katanya.

Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik menghadapi COVID-19 ini. Ada tiga hal anjuran yang harus dilakukan, yakni menutup mulut ketika bersin atau batuk, melakukan cuci tangan sering lebih baik, dan melakukan pola makan bernutrisi, serta berolahraga.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terhadap spesimen seorang pasien suspect virus corona jenis baru (COVID-19) yang meninggal dunia setelah sempat dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Moewardi Kota Surakarta.

Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jateng Yulianto Prabowo pihaknya menunggu hasil lab dari Litbangkes Kemenkes yang sudah dikirim Selasa (10/3/2020), apabila positif (terinfeksi COVID-19) akan dilakukan 'tracking' tentang riwayat kontak dari pasien tersebut.

Menurut dia, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang masuk ke ruang isolasi RSUD dr. Moewardi pada Minggu (8/3/2020) dengan gejala awal menunjukkan terinfeksi COVID-19 lalu dinyatakan meninggal dunia, pada Rabu (11/3/2020).

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH