Menuju konten utama

Walhi Deteksi Ratusan Titik Panas Potensi Karhutla di Sumsel

Lebih dari 100 titik panas terdeteksi di Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin selama Mei 2021.

Walhi Deteksi Ratusan Titik Panas Potensi Karhutla di Sumsel
Kepala Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru Sukisno memperlihatkan titik panas yang tersebar di pulau Sumatera di kantor BMKG Pekanbaru, Riau, Jumat (28/9/2018). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj/18.

tirto.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendeteksi ratusan titik panas di sejumlah kabupaten dalam Provinsi Sumatera Selatan yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri mengatakan titik panas tersebut perlu diantisipasi oleh masyarakat dan satgas penanggulangan karhutla dengan melakukan kegiatan pendinginan serta upaya pencegahan lainnya.

Menurut Sobri, titik panas yang terdeteksi melalui satelit Aqua, Landsat-8, dan NOAA itu sepanjang Mei ini saja lebih dari 100 titik yang tersebar di sejumlah kabupaten rawan karhutla seperti Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Keberadaan titik panas tersebut, berpotensi menjadi titik api yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap dampak dari terbakarnya lahan pertanian, perkebunan dan kawasan hutan.

"Dalam kondisi masih pandemi COVID-19, perhatian untuk penanganan wabah virus Corona harus sama besar dengan karhutla, bencana kabut asap tidak kalah bahayanya dengan virus, karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat, bahkan bisa menyebabkan kematian," ujar Sobri di Palembang, Senin (31/5/2021).

Menanggapi itu, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan untuk mencegah terjadinya karhutla pada musim kemarau 2021, sejak dua bulan terakhir satgas gabungan penanggulangan karhutla melakukan berbagai tindakan antisipasi melalui operasi darat dan udara.

Menurut Ansori, satgas gebungan telah membasahi beberapa kabupaten yang terdeteksi titik panas. Satgas juga menggelar sosialisasi kepada masyarakat dan pihak perusahaan perkebunan untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan serta menjauhi kegiatan pembakaran untuk alasan apapun.

"Melalui upaya ini dan partisipasi dari masyarakat serta pihak perusahaan perkebunan, diharapkan karhutla pada musim kemarau tahun ini bisa ditekan seminimal mungkin, sehingga bencana kabut asap dapat dihindari," kata dia.

Baca juga artikel terkait TITIK PANAS SUMATERA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan