tirto.id - Tubuh memiliki ritmenya sendiri dalam mengerjakan fungsinya, yang bekerja kira-kira setiap 24 jam.
Hal ini membantu tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, pola tidur dan perilaku seperti makan.
Melansir dari Healthline, makanan apa pun yang dimakan jelas dapat memengaruhi tubuh Anda, tetapi waktu saat Anda makan juga dapat memberikan efek pada tubuh, termasuk dapat mempengaruhi sistem metabolisme, sistem berat badan, obesitas, dan siklus tidur.
Satu studi menunjukkan, orang yang telat makan siang seperti setelah jam 3 sore akan kehilangan berat badannya lebih sedikit, dibandingkan dengan orang yang makan lebih awal. Hal ini juga berlaku disaat waktu sarapan dan makan malam.
Menurut penelitian lain, membatasi waktu makan dari pukul 6 pagi hingga 7 malam dapat mengurangi hingga 244 asupan kalori.
Kemungkinan ini disebabkan oleh lebih sedikit kalori yang didapat karena lebih sedikit pula waktu yang dihabiskan untuk makan.
Satu studi menemukan, orang yang sarapan dapat mengurangi asupan lemak dan mengudap secara impulsif.
Selain itu, orang yang makan lebih banyak kalori saat sarapan tidak perlu makan lebih sedikit di siang hari, karena pola sarapan memiliki peran lebih kecil untuk asupan harian daripada makan di waktu setelah sarapan.
Studi lain mengatakan, orang yang secara konsisten makan enam kali sehari memiliki kadar kolesterol dan insulin yang lebih baik daripada mereka yang makan dengan waktu yang tidak teratur.
Waktu makan yang teratur juga memainkan peran jangka panjang dalam menjaga berat badan Anda.
Biasanya, kita akan merasa lapar setiap tiga hingga lima jam, tetapi itu akan terbiasa dengan jadwal makan rutin pada waktu yang sama setiap hari.
Anda dapat menyimpan camilan sehat dan mengenyangkan seperti sayuran dan keju untuk dimakan di antara waktu makan untuk menjaga selera makan Anda.
“Kami mendapati orang dewasa yang mengonsumsi kalori selama makan regular pada waktu yang sama setiap harinya, tidak memiliki badan gemuk dibandingkan orang yang makan tidak teratur, meski mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan,” kata dosen tamu di Divisi Diabetes dan Ilmu Gizi di King's College London, Gerda Pot, PhD, sebagaimana dikutip dari Health.
Tubuh memiliki banyak macam proses metabolisme, seperti nafsu makan, pencernaan, metabolisme lemak, kolesterol dan glukosa yang polanya berulang setiap 24 jam.
“Makan secara tidak konsisten dapat memengaruhi pola kerja tubuh kita,” katanya. Gangguan itu dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko kesehatan lainnya.
Editor: Yandri Daniel Damaledo
