Menuju konten utama

Wakil Ketua Komisi III DPR: Pimpinan KPK Brengsek

Desmond Mahesa mengatakan pimpinan KPK sekarang brengsek karena terus menyerang DPR.

Wakil Ketua Komisi III DPR: Pimpinan KPK Brengsek
RAPAT KONSULTASI BPK DAN DPR Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa, salah satu korban penculikan kopassus. TIRTO/TF Subarkah

tirto.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa mengatakan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekarang "brengsek" karena terus menyerang DPR.

"Seolah-olah ini [DPR] pada brengsek. Ini, kan, omong kosong. Mereka itu juga apa bedanya dengan DPR? Brengsek itu," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).

Ia lantas menyebut siapa pimpinan yang dimaksud. Nama-nama yang menurutnya keras mengkritik KPK dan akan mengubah sistem lembaga ini dari dalam saat dulu menjalani fit and proper test. Tapi, setelah seleksi, malah balik menyerang DPR.

"Agus Rahardjo (Ketua KPK), Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK), itu dipilih siapa? Abraham Samad (Ketua KPK 2011-2015). Hari ini tiba-tiba ngomong seolah-olah DPR kotor. Kan aneh."

Desmond adalah satu dari sekian anggota DPR yang akan menggelar fit and proper test 10 calon pimpinan KPK yang sudah disaring oleh panitia seleksi.

Dia tidak ingin lagi ada capim KPK yang tabiatnya seperti itu.

Relasi KPK dengan DPR tidak bisa disebut baik-baik saja. Banyak anggota DPR yang sudah jadi 'mangsa' KPK.

Ketua KPK Agus Rahardjo, Jumat (6/9/2019) kemarin, mengatakan pejabat publik yang paling banyak terlibat korupsi adalah anggota DPR, lalu DPRD, jumlahnya 255 perkara dari 1000an perkara yang pernah ditangani KPK.

"Mereka diproses dalam kasus korupsi dan ada juga yang dijerat pencucian uang. Ini baru data sampai Juni 2019. Setelah itu, sejumlah politisi kembali diproses," katanya.

Salah satunya adalah bekas Ketua DPR Setya Novanto, yang terlibat megakorupsi KTP-elektronik.

Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas bahkan mengatakan "semua fraksi di DPR sepakat membunuh KPK" karena hendak merevisi UU KPK, yang, bagi sebagian orang, hanya kedok yang tujuan utamanya adalah melemahkan KPK.

Baca juga artikel terkait CAPIM KPK atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Hukum
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Rio Apinino