Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Waketum Golkar Bantah Jusuf Kalla jadi King Maker Anies Baswedan

Erwin Aksa mengakui Jusuf Kalla adalah tokoh di balik layar saat Anies Baswedan maju jadi Gubernur DKI, tapi bukan Pilpres 2024.

Waketum Golkar Bantah Jusuf Kalla jadi King Maker Anies Baswedan
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima cinderamata dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) usai menjadi pembicara utama dalam seminar kebangsaan Rakernas Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (16/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Erwin Aksa membantah anggapan Jusuf Kalla yang menjadi king maker di balik majunya Anies Baswedan menjadi bakal capres. Jusuf Kalla sendiri kerap diisukan sebagai tokoh yang mendorong mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk menjadi calon presiden.

“Pak Jusuf Kalla itu anggota Partai Golkar. Beliau senior Partai Golkar dan tentunya menghargai setiap keputusan Munas (Musyawarah Nasional)," kata Erwin dalam acara HUT Partai Golkar ke-58 pada Kamis (20/10/2022).

Walaupun Jusuf Kalla kerap terlihat dekat dengan ketua umum Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat, namun itu hanya disebut sebagai perbincangan sahabat biasa. Terutama saat Jusuf Kalla duduk bersama dalam pernikahan anak dari petinggi PKS.

“Yang dilihat hanya Pak Jusuf Kalla dalam konteks perkawinan. Selain itu beliau tidak memberikan statement apa pun. Karena Pak Jusuf Kalla menghargai Munas Partai Golkar," jelasnya.

Erwin mengakui bahwa Jusuf Kalla menjadi tokoh di balik layar atas majunya Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun setelah itu, Jusuf Kalla tidak memiliki andil apa pun.

“Itu beda konteksnya antara pilkada dan pilpres. Kalau pilpres jelas Partai Golkar sudah menetapkan Airlangga sebagai capres," ungkapnya.

Hingga saat ini Partai Golkar masih menetapkan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden. Erwin Aksa menegaskan belum ada mandat pencabutan mengenai ketetapan tersebut.

“Saya kira Partai Golkar itu ada mekanismenya dengan jelas dalam Munas. Sampai saat ini keputusan belum ada pencabutan perubahan, jadi posisinya masih seperti itu," tegasnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz