Menuju konten utama

Wakapolri Apresiasi Keberhasilan Operasi Ramadniya

Operasi Ramadniya dinilai berhasil karena menurunnya angka kecelakaan dan korban fatal kecelakaan.

Wakapolri Apresiasi Keberhasilan Operasi Ramadniya
Petugas kepolisian TimTibcar meninggalkan lapangan upacara usai mengikuti upacara Gelar Pasukan Operasi Ramadniya 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (19/6). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengapresiasi keberhasilan Operasi Ramadniya yang dibuktikan dengan menurunnya angka kecelakaan. Selain itu, ia mengatakan, kelancaran arus mudik dan balik Lebaran melalui Operasi Ramadniya 19 Juni-4 Juli 2017 juga menjadi bukti keberhasilan sosialisasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat.

"Terbukti pada operasi Ramadniya tahun 2017 ini, Korlantas Polri beserta jajarannya telah berupaya memberikan pelayanan dan rekayasa lalu lintas yang baik sehingga dapat mewujudkan turunnya angka kecelakaan serta korban fatal kecelakaan," kata Syafruddin di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Berdasarkan data IRSMS (Integrated Road Safety Management System) Polri, tingkat kecelakaan pada arus mudik dan balik Lebaran 2017 turun 33 persen dengan 2.441 kasus kecelakaan, dibandingkan Lebaran 2016 dengan 3.638 kasus kecelakaan.

Sementara itu, korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dalam Operasi Ramadniya 2017 juga dapat diminimalisasi hingga turun 41 persen menjadi 586 korban jiwa dari tahun 2016 sebanyak 1.017 jiwa.

Baca juga: Jumlah Kasus Kecelakaan saat Mudik Lebaran Turun 14 Persen

Sebagaimana diwartakan Antara, Wakapolri menyampaikan apresiasi tersebut saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peresmian Pencanangan Tahun Keselamatan Berlalu Lintas untuk Kemanusiaan Tahun 2017-2018 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Meskipun demikian, Wakapolri mengatakan setiap nyawa sangat berharga, oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menekan tingkat kecelakaan dan jumlah korban.

"Bukan hanya soal angka, ya, tapi kesadaran masyarakat untuk mengutamakan keselamatan itu yang terpenting," kata dia.

Program Pencanangan Tahun Keselamatan Berlalu Lintas untuk Kemanusiaan Tahun 2017-2018 yang diresmikan Wapres tersebut juga dihadiri Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Setyarso.

Program Pencanangan Tahun Keselamatan Berlalu Lintas untuk Kemanusiaan Tahun 2017-2018 digawangi Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan Polri dalam rangka mencapai penurunan tingkat kecelakaan nasional yang dideklarasikan secara global oleh PBB melalui Decade of Action for Road Safety 2011-2020.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK 2017 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra