Menuju konten utama

Viral Rara Pawang Hujan Mandalika & Kata BMKG Soal Modifikasi Cuaca

Pro kontra terkait pawang hujan dan sosok Rara kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial dan pernyataan BMKG soal modofikasi cuaca.

Viral Rara Pawang Hujan Mandalika & Kata BMKG Soal Modifikasi Cuaca
Pawang hujan Rara Isti Wulandari (tengah) melakukan ritual saat hujan mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc.

tirto.id - Nama Rara Istiani Wulandari kembali viral di Twitter pada Rabu (23/3/2022) usai aksinya sebagai pawang hujan di MotoGP Mandalika.

Hingga Rabu (23/3/2022) sudah lebih dari 31,1 ribu tweet yang mengandung kata Rara.

Warganet di Twitter banyak yang membahas sosok Rara sapaan akrab Rara Istiani Wulandari lantaran tak sedikit yang membuat kompilasi video saat Rara berusaha menghentikan hujan sambil membawa benda seperti mangkok dengan selebrasi para pemain sepakbola.

Selain itu, nama Rara kembali viral juga karena statement BMKG hingga akun Twitter TNI AU yang membagikan foto saat melakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mendukung gelaran MotoGP Mandalika 2022 dengan pesawat Cassa 212-200.

Sontak, pro kontra terkait pawang hujan dan sosok Rara Istiani Wulandari kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Pernyataan BMKG Terkait Pawang Hujan dan Modifikasi Cuaca

Prakirawan Cuaca BMKG, Nanda Alfuadi menjelaskan bahwa saat gelaran Mandalika 2022, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan modifikasi cuaca,

"BMKG telah bekerja sama dengan BRIN kemudian TNI Angkatan Udara untuk menyelenggarakan kegiatan modifikasi cuaca di wilayah sirkuit mandalika," ujarnya kepada redaksi Tirto.

Teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG, BRIN dan TNI AU adalah mengondisikan agar hujan sebisa mungkin tidak turun lebat di area Sirkuit Mandalika dengan cara melakukan penyemaian diawan-awan hujan yang menuju ataupun di Sirkuit Mandalika

"Kondisi Nusa Tenggara Barat saat ini berada di masa transisi musim hujan ke musim kemarau, hujan-hujan dengan sifat lokal kerap terjadi pada siang hingga sore hari," ujarnya.

Nanda menjelaskan terkait peran pawang hujan di Mandalika, BMKG tak ingin banyak berkomentar lantaran keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terkait cara mengatasi dan mengantisipasi turunnya hujan di Mandalika.

"Terkait dengan peran pawang hujan di Mandalika kemarin, kami dari BMKG tidak bisa mengomentasi lebih jauh karena dari segi keilmuan sendiri sangat berbeda kami menggunakan teknologi kemuadian data-data saintifik kemudian juga landasan teori ilmiah yang jelas seperti itu sehingga dua hal ini berbeda antara kearifan lokal tradisional dengan keilmuan sains," tegasnya.

Profil Rara Pawang Hujan Mandalika

Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara lahir di Jayapura pada 22 Oktober 1983. Ia menganut agama Islam. Menurutnya, dia mendapatkan bakat menjadi seorang pawang hujan dari keluarga sang ayah.

Sebelum memutuskan jadi pawang hujan, Rara menyadari sejak kecil ia merupakan seorang indigo. Keluarga Mbak Rara kemudian banyak mengajarkannya soal dunia spiritual dan menjadi pawang hujan.

Rara disebut sudah menjadi seorang pawang hujan sejak ia berusia 9 tahun. Rara kini tinggal di di sebuah apartemen di Jalan Ciung Wanara I Nomor 7, Denpasar, Bali.

Selain sebagai pawang hujan, Rara juga membuka jasa Indigo Cahaya Tarot. Ia menerima jasa meramal, membaca tarot, hipnoterapi, dan meditasi.

Baca juga artikel terkait PAWANG HUJAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya