Menuju konten utama

Viral Ibu Gorok 3 Anak Kandung di Brebes Tips Jaga Kesehatan Mental

Bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19 dan pendapat psikolog soal kasus ibu gorok tiga anak di Brebes.

Viral Ibu Gorok 3 Anak Kandung di Brebes Tips Jaga Kesehatan Mental
Ilustrasi depresi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Ibu menggrok tiga anak kandung di Brebes viral di media sosial dan mendapat banyak komentar dari warganet.

Banyak warganet yang menghujat perbuatan KU (35 tahun) ibu yang menggorok tiga anak kandungnya, tetapi tak sedikit pula warganet yang justru merasa iba dengan kondisi kesehatan mental KU yang diduga mengalami depresi.

Ibu bunuh tiga anak kandung di Brebes ini dilakukan oleh KU pada Minggu (20/3/2022) sekitar pukul 04.30 WIB.

Akibatnya, anak kedua KU meninggal dengan kondisi luka di leher, anak perempuan pertama berusia 10 tahun, terluka pada bagian dada, dan anak ketiga laki-laki berusia 4,5 tahun, terluka pada bagian leher.

Warga setempat yang mengetahui peristiwa itu, lantas membawa anak-anak korban ke Rumah Sakit Aminah Bumiayu. Dua di antaranya berhasil diselamatkan dan mendapatkan perawatan.

Di media sosial juga ramai video terkait kasus ibu bunuh anak kandung di Brebes yang memperlihatkan polisi menangkap dan membawa KU ke kantor polisi usai melakukan aksi pembunuhan tersebut.

Dalam video tersebut juga terdengar pelaku yang mengatakan bahwa suaminya sering kali menganggur dan tak memiliki pekerjaan.

"Suami saya sering nganggur, saya nggak sanggup kalau kontraknya habis terus dia nganggur lagi," kata KU dalam video itu.

Sehingga ia ingin menyelamatkan anaknya agar tidak merasakan hidup sengsara seperti dirinya.

"Menyelamatkan anak biar nggak hidup susah, dibentak-bentak, bingung hidup di mana, mending mati aja," katanya.

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental

Tak sedikit warganet yang mengaitkan kasus ibu bunuh anak kandung di Brebes dengan isu kesehatan mental. KU diduga mengalami depresi akibat tekanan ekonomi dan kemungkinan juga kerap mendapat kekerasan semasa ia kecil.

Sylvi Dewajani, psikolog yang juga Ketua KPAI Jogja mengatakan bahwa kasus serupa seperti KU sudah beberapa kali ia temui.

Menurutnya, biasanya kasus ibu yang membunuh anak dengan alasan ingin menyelamatkan anak dari penderitaan diawali dari tekanan dan stressor yang berat.

"Kasus-kasus seperti ini kan diawali dari tekanan dan stressor yang berat, biasanya di Indonesia karena kasus ekonomi. Karena resiliensi (atau) daya lenting terhadap tekanan dan kesulitan, sehingga tetap bisa kuat dan adaptif di dalam tekanan ataur stres," kata Sylvi saat dihubungi redaksi Tirto.

Lantas bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19?

National Institute of Mental Health menyebutkan bahwa kesehatan mental meliputi emosional, psikologi, serta hubungan sosial.

Ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita berpikir, merasakan, bertindak, membuat keputusan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan mental kita. Secara lebih lanjut, kesehatan mental lebih dari sekadar mengobati penyakit jiwa.

Dilansir dari People First, ciri mental yang sehat adalah Anda merasa nyaman dengan pikiran Anda. Beberapa orang menyebut kesehatan mental dengan istilah “kesehatan emosional” atau “kesejahteraan emosional”.

Tidak banyak yang menyadari bahwa menjaga kesehatan mental merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan fisik.

Kesehatan mental dapat berubah selaras dengan perubahan waktu. Hal ini dikarenakan peristiwa dalam perjalanan hidup yang dapat menyebabkan tekanan jiwa (stres) atau menimbulkan ketidakbahagiaan.

Guna menjaga kesehatan mental, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti dilansir dari laman Mental Health Foundation, berikut,

1. Berbicara tentang perasaan anda dengan diri sendiri

Membicarakan perasaan dengan diri sendiri dapat membantu menjaga kesehatan mental yang baik. Hal ini juga dapat membantu Anda ketika sedang berada dalam suatu masalah.

2. Olahraga

Menerapkan latihan harian dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri. Manfaat lain yang didapatkan dari berolahraga adalah membantu menjaga konsentrasi, tidur nyenyak, dan merasa lebih baik.

Olahraga juga membantu ingatan dan kesehatan organ vital serta bermanfaat meningkatkan kesehatan mental secara signifikan.

3. Menjaga hubungan sosial

Tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari tetap menjaga hubungan dengan seseorang dengan bertemu secara langsung.

Tetapi, hal tersebut tentu tidak selalu terjadi. Anda juga dapat mencoba ide lain, seperti: menelpon, menulis surat, atau mengirim pesan secara online. Menjaga komunikasi akan tetap membantu menjaga kesehatan mental.

4. Meminta bantuan

Tidak ada manusia super, kita terkadang merasakan lelah atau penuh sebagaimana perasaan kita, atau terkadang beberapa hal tidak berjalan sesuai dengan rencana kita.

Jika sesuatu terasa berat dan Anda merasa tidak bisa menanganinya, mintalah bantuan kepada keluarga atau teman mampu memberikan bantuan atau setidaknya dapat mendengarkan cerita Anda.

5. Istirahat

Perubahan situasi atau perubahan metode juga baik untuk kesehatan mental. Beberapa ide istirahat, misalnya: Anda dapat menggunakan waktu 5 menit untuk membersihkan dapur, 30 menit untuk makan siang, atau akhir pekan untuk eksplorasi tempat baru.

Beberapa menit sangat berharga untuk mengurasi stres Anda, berikan diri waktu untuk me time.

6. Menerima diri sendiri

Setiap manusia unik. Kalimat tersebut terdengar lebih menyehatkan. Menerima diri sendiri sebagai pribadi yang unik lebih menyehatkan daripada mengharapkan menjadi seperti orang lain.

Merasa puas terhadap diri Anda dapat membantu meningkatkan rasa kepercayaan diri untuk mencoba keahlian baru, mengunjungi tempat baru, atau menjalin hubungan pertemanan baru.

Kepercayaan diri yang baik akan membantu mengatasi kehidupan jika sesuatu hal yang buruk terjadi.

Baca juga artikel terkait CARA MENJAGA KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya