Menuju konten utama
Periksa Fakta

Video Sapi Terbawa Arus Banjir Yang Diklaim Terjadi di NTT

Benarkah seluruh potongan video yang tersebar dari sebuah akun Twitter merupakan kejadian banjir di NTT yang terjadi baru-baru ini?

Header Periksa Fakta IFCN. tirto.id/Quita

tirto.id - Banjir bandang dan longsor melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Minggu (4/4/2021) lalu. Peristiwa ini disinyalir karena cuaca ekstrem sebagai dampak dari siklon tropis Seroja.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca selengkapnya di artikel "Kondisi Kupang Terkini & Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di NTT", https://tirto.id/gbMEBanjir bandang dan longsor melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Minggu (4/4/2021) lalu, disinyalir karena cuaca ekstrem sebagai dampak dari siklon tropis Seroja. Siklon tropis sendiri adalah badai dengan kekuatan yang besar dengan radius rata-rata mencapai 150 hingga 200 km.

Siklon tropis sendiri adalah badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.

Baca selengkapnya di artikel "Apa Itu Siklon Tropis Seroja NTT: Apa Dampaknya bagi Daerah Lain?", https://tirto.id/gbMVlaporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari Selasa (5/4/2021), data dari hari Senin pukul 23.00 menunjukkan bahwa ada 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terdampak oleh bencana ini, termasuk di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, dan Lembata.

Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipublikasikan pada hari Selasa (6/4/2021), menyatakan bahwa ada 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT yang terdampak oleh bencana ini, termasuk di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, dan Lembata.

Tak kurang dari 8.424 warga terpaksa harus mengungsi. Total warga meninggal dunia per hari Senin (5/4/2021) pukul 23.00 mencapai 128 warga, sementara korban hilang mencapai 72 orang.

Tak hanya media nasional, terdapat banyak laporan dari warga sipil di media sosial dalam bentuk potongan-potongan video mengenai bencana yang menimpa NTT. Sayangnya, terdapat pula potongan-potongan video yang tak berlokasi di NTT. Salah satunya adalah kompilasi potongan video yang dibagikan oleh akun Twitter bernama @lembayung_adi.

Kompilasi potongan video berdurasi total 2 menit 20 detik ini dibagikan pada 4 April 2021 pada pukul 07:06 pagi. Dalam cuitannya, ia mengatakan, “Kawan2, mohon doakan warga di NTT yg terancam badai siklon tropis dalam beberapa hari ini #PrayForNTT." Per hari Senin (5/4/2021), cuitan ini telah di-retweet sebanyak 204 kali dan mendapat 548 likes. Tirto mengarsipkan video tersebut di sini.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut BNPB, pada Minggu (4/4/2021), pukul 19.00 WIB, beberapa kecamatan terdampak cuaca ekstrem.

Baca selengkapnya di artikel "Kondisi Kupang Terkini & Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di NTT", https://tirto.id/gbME

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut BNPB, pada Minggu (4/4/2021), pukul 19.00 WIB, beberapa kecamatan terdampak cuaca ekstrem.

Baca selengkapnya di artikel "Kondisi Kupang Terkini & Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di NTT", https://tirto.id/gb

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca selengkapnya di artikel "Kondisi Kupang Terkini & Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di NTT", https://tirto.id/gbMBerdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak. Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Periksa Fakta Banjir NTT

Periksa Fakta Banjir NTT. (Screnshoot/Twitter/@lembayung_adi)

Di dalam kompilasi video tersebut, terlihat ada beberapa ekor sapi yang hanyut terbawa arus, serta perahu-perahu yang terombang-ambing dan kapal karam, dengan keterangan lokasi di Sulamu, Kabupaten Kupang. Selanjutnya, ada pula video sebuah kapal menabrak dermaga dengan keterangan lokasi di Pantai Namosain, pengendara motor yang terjatuh akibat terjangan banjir, serta kondisi banjir dengan keterangan lokasi di Sikumana dan Malaka.

Lantas, benarkah seluruh kejadian tersebut berada di NTT?

Penelusuran Fakta

Kami menganalisis video yang diunggah akun @lembayung_adi menggunakan alat verifikasi video daring, InVID. Melalui InVID, kami dapat melihat potongan-potongan gambar (key frame) dari video tersebut. Dengan potongan-potongan gambar ini, kami menelusuri gambar pertama, yakni sapi yang terbawa arus banjir melalui alat telusur gambar daring, Yandex.

Rupanya banyak orang yang mengasosiasikan video sapi ini dengan berbagai kejadian: banjir di Medan, banjir di desa Lakdaram, India, ada pula cuitan yang menyebutkan kejadian tersebut terjadi di Republik Dominika.

Namun, di cuitan mengenai Republik Dominika, sebuah akun bernama @FdArturo01 menyanggah dengan menyertakan tautan berita berbahasa Spanyol berjudul “VIDEO. Logran rescatar a vacas tras desbordarse río por el paso de Hanna” yang artinya “VIDEO. Mereka berhasil menyelamatkan kumpulan sapi setelah sungai meluap akibat Badai Hanna”.

Menurut akun tersebut, kejadian tersebut sebenarnya berlokasi di sungai Zacualpan, di negara bagian Nayarit, Meksiko dan disebabkan oleh luapan banjir dari badai Hanna pada 27 Juli 2020. Laporan dari BBC juga membenarkan soal banjir di Meksiko yang disebabkan oleh badai ini.

César Guzmán, kepala Perlindungan Sipil dan Pemadam Kebakaran, membenarkan bahwa sapi-sapi yang muncul dalam video berhasil keluar dari sungai, tetapi tiga ekor sapi belum ditemukan. Sementara itu, media online asal Meksiko, La Jornada, juga melaporkan kejadian ini.

Video yang sama dengan durasi lebih panjang, yakni 2 menit, juga diunggah oleh akun Youtube NoticiasPV (Noticias Puerto Vallarta/Puerto Vallarta News) yang mengklaim video tersebut merupakan miliknya. Dengan demikian, dipastikan kejadian sapi terbawa arus terjadi di negara bagian Nayarit, Meksiko, dan bukan di NTT.

Selanjutnya, kami menelisik potongan frame kedua, yakni perahu-perahu yang terombang-ambing dan kapal karam di Sulamu. Penelusuran melalui Google Reverse Image menunjukkan bahwa video dibagikan lewat Youtube di sini, sini, dan sini.

Beruntungnya, video yang diunggah akun Youtube bernama 'Fhyona Mudin' mencantumkan sumber video, yakni akun TikTok bernama @maykelngii. Pada video tersebut juga dicantumkan tanggal kejadian di video, yaitu 31 Maret 2021. Kami menelusuri akun TikTok bernama @maykelngii dan menemukan dua video terkait banjir rob di Sulamu, di sini dan sini.

Kami mengecek pemberitaan terkait banjir di Sulamu pada 31 Maret 2021 dan menemukan berita yang dimuat oleh Merdeka dan Inews. Jika diperhatikan, foto rumah yang diunggah oleh Merdeka merupakan rumah dengan dinding batu bata, serupa dengan yang diunggah akun TikTok @maykelngii. Selain itu, di kedua foto dari Merdeka dan TikTok @maykelngii, pantai memiliki tanggul yang diterjang oleh ombak. Hingga dapat dipastikan bahwa kejadian itu benar di Pantai Sulamu.

Periksa Fakta Banjir NTT

Periksa Fakta Banjir NTT. (Screnshoot/TikTok/@maykelngii)

Periksa Fakta Banjir NTT

Periksa Fakta Banjir NTT. (Screnshoot/www.merdeka.com)

Selanjutnya, dari potongan gambar video ketiga yang diklaim berlokasi di Pantai Namosain, kami juga melakukan penelusuran dengan menggunakan Google Reverse Image. Penelusuran kami mengarahkan ke situs Kupangmedia.id. Berita Kupangmedia berjudul “Gelombang Tinggi, Sejumlah Perahu Nelayan di Pantai NBD, Namosain Terendam Air Laut” ditulis pada 3 April 2021 dan menampilkan foto perahu menabrak dermaga sesuai dengan potongan video @lembayung_adi.

Periksa Fakta Banjir NTT

Periksa Fakta Banjir NTT. (Screnshoot/kupangmedia.id)

Selanjutnya, potongan gambar yang menunjukkan pengendara sepeda motor terjatuh memang terjadi di NTT. Kami menemukan video Youtube berjudul “Akibat Hujan Deras !!! Kondisi Jalan Menuju Sikumana Saat Ini||BANJIR||” dan menampilkan wilayah Sikumana dan pengendara motor terjatuh. Namun, sebuah komentar di video tersebut menyatakan bahwa motor yang terbawa arus dan terjatuh terjadi di depan Gua Maria Lordes Oebobo, Kupang.

Kami pun menelusuri dampak banjir di Kecamatan Oebobo dan menemukan foto yang diunggah di situs Kompasiana dan menyerupai potongan video @lembayung_adi. Dapat dilihat tembok jalan berwarna biru dan batas trotoar berwarna hitam putih. Setidaknya kejadian berada di sepanjang ruas jalan yang diberi nama Jl. Cak Doko.

Periksa Fakta Banjir NTT

Periksa Fakta Banjir NTT. (Screnshoot/www.kompasiana.com)

Sementara itu, dua sisa frame foto dari video tersebut terhitung sulit untuk ditelusuri. Salah satu cuplikan gambar tidak menunjukkan narasi atau petunjuk apa pun, dan sisanya, yang diklaim terjadi di Kecamatan Malaka, tidak ditelusuri karena potongan gambar tersebut hanya menunjukkan arus air yang deras di wilayah yang luas.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa video yang diunggah @lembayung_adi bersifat salah sebagian (partly false). Kejadian sapi yang hanyut terbawa arus tidak terjadi di NTT melainkan di Meksiko.

==============

Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id. Apabila terdapat sanggahan ataupun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.

============== Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id. Apabila terdapat sanggahan ataupun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.

Baca selengkapnya di artikel "17 Negara Larang Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Benarkah?", https://tirto.id/gbCv

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Irma Garnesia

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Irma Garnesia
Editor: Farida Susanty
-->