Menuju konten utama

Video Ma'ruf Soal Ahok Beredar, Jubir PSI: Kami Tetap Dukung Jokowi

Dedek melihat video tersebut sengaja diedarkan menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019, yakni 17 April untuk memecah belah dukungan dari pendukung Ahok untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Video Ma'ruf Soal Ahok Beredar, Jubir PSI: Kami Tetap Dukung Jokowi
Partai Solidaritas Indonesia. FOTO/psi.id

tirto.id -

Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyayangkan beredarnya video lama Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat membicarakan BTP.

Dalam video tersebut Ma'ruf Amin yang saat itu sebagai Ketua Umum MUI mengatakan Ahok sebagai sumber konflik dan harus dihabisi.

Dedek melihat video tersebut sengaja diedarkan menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019, yakni 17 April untuk memecah belah dukungan dari pendukung Ahok untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dedek mengatakan video tersebut tak akan membuat ia berpaling dari pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Meski Ma'ruf yang saat itu telah menyebut pernyataan Ahok merupakan perbuatan menistakan agama, Dedek mengklaim Ahokers lainnya juga tak akan terpengaruh dengan video tersebut.

"Saya dan teman-teman Ahokers tetap mendukung Jokowi dan kami menerima bahwa Pak Kiai maju mendampingi Pak Jokowi, tidak ada keraguan disitu," ujar Dedek kepada reporter Tirto, Kamis (4/4/2019).

Dedek mengatakan partainya saat ini PSI merupakan partai yang sejak awal mendukung Ahok.

Meski Ahok telah bergabung dengan PDIP dan ada video Ma'ruf Amin yang akan menghabisi Ahok dalam kata-katanya, PSI tetap akan memberikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Enggak [berpengaruh]. Justru mereka yang ingin memecah belah ini yang mengingatkan siapa yang seharusnya kita lawan," ucap Dedek.

Atas beredarnya video ini, Ma'ruf Amin langsung buka suara. Ma'ruf membenarkan bahwa dirinya memang melontarkan pernyataan seperti itu.

Namun, saat itu Ma'ruf mengaku diajak untuk mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden.

"Waktu itu, beberapa ustaz ngajak saya untuk mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden," kata Ma'ruf seperti dikutip Antara.

Menurut Ma'ruf, permintaan dukungan itu muncul karena Anies mampu mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub Jakarta.

Namun, Ma'ruf menolak untuk mendukung Anies sebagai presiden.

"Saya tidak setuju. Saya bilang, Ahok itu, waktu itu saya menggunakan istilah, sumber konflik. Konflik muncul karena Ahok," katanya.

Ma'ruf mengatakan, Ahok harus dicegah, tapi tidak dengan Jokowi.

"Pak Jokowi tidak (seperti Ahok), makanya saya cenderung mendukung Pak Jokowi, ketimbang Anies. Sekarang waktunya Pak Jokowi," katanya.

"Waktu itu konteksnya jelas, saya tidak mau mendukung Anies. Karena, sekarang eranya Pak Jokowi. Dia harus selesai dua periode," katanya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari