Menuju konten utama

Vaksin: Tak Kenal Maka Tak Kebal

Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.

Vaksin: Tak Kenal Maka Tak Kebal
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro. ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Pemerintah terus mengupayakan vaksin Covid-19. Namun menurut data Satgas Covid-19, sampai dengan 3 November 2020, belum tersedia vaksin untuk COVID-19. Namun memang banyak vaksin potensial yang sedang dikembangkan terkait keamanan dan efektivitasnya.

Perlu diketahui bahwa vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro menjelaskan bahwa vaksin ini adalah sebagai upaya pencegahan, jadi diberikan pada saat tubuh manusia dalam keadaan sehat. Vaksin berbeda dengan obat yang diberikan setelah tubuh sakit.

“Jadi mari kita dukung terus. Tak kenal maka tak kebal. Ini bukan sekedar jargon. Memang masih banyak pertanyaan terkait tentang vaksin. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, kita sebenarnya sudah mengenal vaksin sejak lama, bahkan sebagian besar dari kita sudah menerima vaksin sejak kita kecil, melalui imunisasi,” jelas Reisa dalam video yang dirilis BNPB.

Reisa memerinci, sejak usia dini sebenarnya masyakat Indonesia sudah menerima vaksin melalui imunisasi. Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit, carnya dengan vaksinasi. Vaksinasi sendiri adalah proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut. Vaksin menciptakan sistem kekebalan tubuh kita secara spesifik atau khusus untuk dapat melawan penyakit tertentu.

“Tubuh kita ini memang memiliki sistem imun yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri,” jelas Reisa.

Tapi sistem imun ini, kata Reisa, membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Sehingga apabila di kemudian hari virus atau bakteri itu masuk ke tubuh, maka tubuh sudah siap untuk melawan dan akhirnya dapat mencegah timbulnya penyakit tersebut. Tujuan utamanya vaksin berfungsi membuat badan kita kenal, lalu menjadi kebal terhadap penyakit.

Oleh karena itu saat vaksin masuk ke tubuh, prinsipnya pun sama. Tubuh langsung mendeteksinya sebagai sebuah ancaman infeksi. Selanjutnya tubuh akan membentuk sistem untuk membuat kekebalan tubuh alami atau antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit tersebut. Tubuh akan mengingat apa yang harus diwaspadai, sehingga bila ada virus, atau bakteri atau kuman penyebab penyakit yang masuk dapat dilawan.

Tentang Vaksin Covid-19

Untuk vaksin Covid-19 sendiri saat ini terus diupayakan pemerintah. Pemerintah memastikan bahwa vaksin tersebut dihasilkan melalui pengujian yang berlapis dan aman digunakan. Vaksin Covid-19 ini dapat dioptimalkan untuk mencegah penularan virus Covid-19.

“Tapi ingat ya, vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus,” pesan Reisa.

Reisa menjelaskan, datangnya vaksin Covid-19 bukan berarti pandemi langsung berakhir. Oleh karena itu masyakat diimbau untuk tetap menerapkan disiplin 3 M—memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan—guna melindungi diri sendiri dan orang lain.

Selain itu. Reisa berpesan masyarakat Indonesia harus tetap menerapkan pola hidup sehat, makan dengan gizi berimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan turut mensukseskan program vaksinasi.

-----

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan BNPB dalam rangka kampanye pencegahan Covid-19.

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Agung DH
Editor: Iswara N Raditya