Menuju konten utama

Vaksin COVID-19 Akan Diprioritaskan untuk 1,3 Juta Tenaga Kesehatan

Lebih dari 500 tenaga kesehatan gugur dalam 10 bulan masa pandemi di Indonesia.

Vaksin COVID-19 Akan Diprioritaskan untuk 1,3 Juta Tenaga Kesehatan
Ilustrasi vaksin Covid-19. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 akan diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan. World Health Organization (WHO) juga menyatakan bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan adalah wajib dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.

"Hilangnya tenaga kesehatan ini dinilai sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem kesehatan dalam negeri terancam collapse," kata Reisa dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (4/1/2021), dikutip dari covid19.go.id.

Reisa menambahkan bahwa sudah ada lebih dari 500 tenaga kesehatan yang gugur selama 10 bulan masa pandemi di Indonesia. Di sisi lain, untuk melahirkan seorang tenaga kesehatan butuh 4 sampai 7 tahun.

"Sementara 100 ribu pasien COVID-19 sedang menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," sambungnya.

Bagi tenaga kesehatan, memelihara kesehatan tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga teman sejawatnya. Melindungi diri dengan mendapatkan vaksinasi adalah kesadaran profesional. Dan melindungi teman sejawat, pasien, bahkan keluarga, kata Reisa, adalah kewajiban moral.

Terkait keamanan vaksin, Reisa meyakinkan bahwa para guru-guru tenaga kesehatan yang berpengalaman puluhan tahun telah mendampingi proses pengkajian vaksin. Jika vaksin sudah masuk uji klinis fase 3, sudah lulus uji klinis fase 1 dan 2.

Vaksin Coronavac yang sudah tiba di Indonesia berbasis inactivated virus atau virus yang tidak aktif. Metode ini sudah dikenal selama ratusan tahun, tepatnya sejak adanya vaksin rabies yang terbukti efektif melindungi diri dan mengeradikasi penyakit menular. Bukti lainnya, vaksin polio dibuat dengan metode ini dan menyelamatkan jutaan anak dari risko lumpuh dan kehilangan masa depan.

"Bahkan Agustus tahun lalu, kita merayakan enyah polio dari Afrika. Dan kita, bangsa Indonesia berjasa besar dalam hal ini, karena vaksin dengan platform inactivated virus ini adalah buatan PT Bio Farma," jelasnya.

Oleh karena itu Reisa berharap para tenaga kesehatan tidak perlu ragu ketika akan mengikuti vaksinasi.

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH