Menuju konten utama

Utang Pemerintah RI per September 2020 Sentuh Rp5.756,87 Triliun

Menkeu Sri Mulyani mengatakan porsi utang Indonesia masih relatif lebih kecil dibanding negara-negara lain.

Utang Pemerintah RI per September 2020 Sentuh Rp5.756,87 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan tanggapan pemerintah atas pengesahan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 dalam Rapat Paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Posisi utang pemerintah Indonesia telah mencapai Rp5.756,87 triliun per September 2020. Rasio utang terhadap PDB (debt to GDP ratio) mencapai 36,4 persen dari PDB.

Sekitar 85 persen utang per September ini berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp4.892,57 triliun. Mayoritas dari SBN berasal dari mata uang domestik Rp3.629,04 triliun yang terbagi lagi menjadi Rp2.973,01 triliun dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan Rp656,03 triliun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.

Sisanya SBN juga berasal dari denominasi valuta asing (valas) senilai Rp1.263,54 triliun. Angka itu terbagi menjadi Rp999,49 triliun SUN valas dan Rp264,05 triliun sukuk valas.

Selain SBN, pemerintah juga menarik pinjaman Rp864,29 triliun setara 15 persen dari total posisi utang September 2020. Rinciannya Rp11,32 triliun adalah pinjaman dalam negeri dan Rp952,97 triliun pinjaman luar negeri.

Untuk pinjaman luar negeri, terbanyak berasal dari pinjaman multilateral Rp489,97 triliun, bilateral Rp318,18 triliun, dan pinjaman bank komersial Rp44,82 triliun.

Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani berkilah porsi utang Indonesia masih relatif lebih kecil dibanding negara-negara lain. Ia mencontohkan rasio utang terhadap PDB AS mencapai 108,7 persen PDB dan diperkirakan naik menjadi 131,2 persen PDB di 2020.

Tiongkok dari 52,6 persen di 2019 diperkirakan naik menjadi 61,7 persen di 2020. India dari 72,3 persen di 2019 diperkirakan akan menjadi 89,3 persen di 2020.

Malaysia dari 57,2 persen di 2019 diperkirakan menjadi 67,6 persen di tahun 2020. Thailand juga sama dari 41,1 persen di 2019, diperkirakan menjadi 50,4 persen di 2020. Sementara Indonesia kata dia, dari posisi 30,5 persen di 2019 hanya akan naik menjadi 38,5 persen di 2020.

“Indonesia dengan proyeksi defisit minus 6,3 persen dan utang 38 persen PDB, kita sudah lihat potensi pemulihan ekonomi. Kami sudah lakukan konsolidasi fiskal dengan hati-hati dan penuh kalkulasi agar ekonomi bisa membaik,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KITA, Senin (19/10/2020).

Baca juga artikel terkait UTANG PEMERINTAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan