Menuju konten utama

Usulan E-Counting Pemilu 2024, Bawaslu Minta KPU Jangan Berkhayal

Bawaslu meminta KPU fokus bekerja menyelesaikan tahapan Pemilu 2019 ini hingga usai, termasuk menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi sorotan masyarakat.

Usulan E-Counting Pemilu 2024, Bawaslu Minta KPU Jangan Berkhayal
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja saat ditemui usai hadiri acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019). Tirto.id/Bayu Septianto.

tirto.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) fokus bekerja menyelesaikan tahapan Pemilu 2019 ini hingga usai, termasuk menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi sorotan masyarakat.

Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan KPU sebaiknya saat ini tidak usah memikirkan evaluasi pelaksanaan Pemilu, bahkan memikirkan rancangan Pemilu berikutnya. Apalagi membuka opsi melakukan penghitungan suara secara elektronik atau e-counting dalam pemilihan umum berikutnya.

"Kami nggak berbicara itu dulu, selesaikan permasalahan sekarang. Mau bicara itu nanti lah setelah evaluasi, ada Pilkada besok 2020, udah mengkhayal ke situ, di sini aja masih belum beres," ujar Bagja di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).

Bagja menuturkan KPU seharusnya menyelesaikan pekerjaan yang ada di depan mata saat ini, yakni rekapitulasi suara untuk menentukan pemenang dalam Pemilu 2019 ini.

"Bilang kepada KPU, fokus dulu penyelenggaraan Pemilu dan perhitungan, itu dulu. Kita selesaikan semuanya sampai 22 Mei, dan jangan terjadi kesalahan lagi nanti KPU dituduh bermasalah lagi abis itu dibilang Bawaslu harus tanggung jawab, lah lah lah kemana-mana ini," jelasnya.

Opsi melakukan penghitungan suara secara elektronik atau e-counting dalam pemilihan umum berikutnya disuarakan Komisioner KPU Viryan Azis. Hal ini merupakan salah satu evaluasi dari banyaknya petugas Pemilu yang meninggal dan sakit akibat kelelahan melakukan rekapitulasi suara.

Viryan menyebut e-counting paling cocok diterapkan di Indonesia, melihat proses penghitungan selama ini yang tak efektif dan efisien dalam berbagai aspek, seperti aspek waktu dan tenaga.

"Permasalahan yang dialami teman-teman kami itu sebagian besar kelelahan karena menghitung, bukan melayani masyarakat atau pemilih menggunakan hak pilihnya," tutur Viryan.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri