Menuju konten utama

Usai Pesta Tahun Baru, Lalu Sampah!

Pesta tahun baru di beberapa lokasi di ibukota Jakarta telah menghasilkan 225 ton sampah.

Usai Pesta Tahun Baru, Lalu Sampah!
Sejumlah masyarakat menaiki perahu di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (31/12). Pada malam pergantian tahun, Taman Impian Jaya Ancol mengadakan acara panggung musik terapung dan pesta 30 ribu kembang api. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.

tirto.id - Pesta tahun baru di beberapa lokasi di ibukota Jakarta telah menghasilkan 225 ton sampah. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/1/2017) menyampaikan dari 225 ton sampah tersebut, 80 persennya berupa sampah anorganik.

"Total sampah diperkirakan sebanyak 225 ton dan ini belum termasuk sampah di Ancol karena sampai pagi tadi mereka sedang bersih-bersih," ujarnya.

Data Dinas Kebersihan DKI Jakarta menunjukkan, sampah anorganik tersebut rata-rata berupa plastik kemasan, sterofoam, kertas serta sisa-sisa terompet. Sampah anorganik selain dibuang ke Bantargebang juga disalurkan ke bank-bank sampah kebersihan di tiap kecamatan.

Isnawa menuturkan pihaknya telah mengerahkan sebanyak 6.000 PHL pasukan orange dinas kebersihan langsung melakukan giat pembersihan sampah sejak pukul 00.30 WIB. Pembersihan dilakukan semua jalur dan titik konsentrasi massa di malam pergantian tahun baru 2017 seperti di bundaran HI, Medan Merdeka, Tugu Tani, Kemayoran, Monas, Kawasan Kota Tua, Imam Bonjol, Kembangan dan TMII.

Sebanyak 70 truk sampah dan truk compactor dikerahkan, termasuk 40 roadsweeper, 11 bus toilet, 200 gerobak motor serta 30 pick up lintas.

"Petugas saya minta juga bersihkan sampah-sampah yang ada di pot dan taman-taman," kata dia.

Pembersihan Kawasan Kota Tua sempat terkendala masih banyaknya warga yang menikmati malam pergantian tahun hingga menjelang pagi.

"Kendala pembersihan sampah disebabkan oleh banyaknya gerobak PKL serta parkir motor dan mobil yang menutup badan jalan sehingga menyulitkan pembersihan sampah," ujar Isnawa.

Masalah Sampah di Kota-kota Indonesia

Selain di saat tahun baru, di hari-hari biasa tanpa momentum apapun jumlah sampah di kota-kota besar di Indonesia sudah mengkhawatirkan.

"Di Indonesia sendiri, jumlah sampah padat yang diproduksi secara nasional mencapai 151.921 ton per hari," jelas peneliti UGM, Agus Pitoyono kepada Antara, Sabtu (12/11/2016).

Hal itu berarti, kata Agus, setiap penduduk Indonesia secara rata-rata membuang sampah padat sebesar 0,85 kilogram (kg) setiap hari. Dengan demikian, total sampah yang dihasilkan secara nasional hanya 80 persen yang berhasil dikumpulkan, dan sisanya terbuang mencemari lingkungan, imbuh dia.

Agus merinci, perilaku masyarakat kota di beberapa kota di Indonesia, dalam pengelolaan sampah. Yaitu, sebanyak 1,5 persen membuang sampah ke laut; membuang ke kali/got sebanyak 5,3 persen; membakar sampah 24,8 persen.

Selanjutnya, tambah Agus, sebanyak 1,4 persen masyarakat yang menimbun sampahnya; diangkut petugas untuk dibuang ke TPA/TPS sebanyak 63,9 persen; dibuat menjadi kompos 1,1 persen; dan didaur ulang sebanyak 0,6 persen.

Agus bahkan memprediksi volume sampah di kota-kota besar akan mencapai jumlah fantastis pada satu dekade ke depan. Volume tersebut mengalami kenaikan sekitar 77 persen dari realisasi tahun 2016, yang tercatat sebanyak 1,3 miliar ton.

"Dalam 9 tahun kedepan, volume sampah padat di kota-kota besar dunia diperkirakan mencapai 2,2 miliar ton pada tahun 2025 mendatang," ungkapnya dan menambahkan mayoritas kenaikan jumlah sampah tersebut terjadi di kota-kota berkembang.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU 2017 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH