Menuju konten utama

Usai Klaster Secapa, Emil Waspadai Tramisi di Pendidikan Kenegaraan

Laju virus Corona di Jawa Barat diklaim melandai setelah terjadi penularan massif di lembaga pendidikan militer Secapa AD Bandung.

Usai Klaster Secapa, Emil Waspadai Tramisi di Pendidikan Kenegaraan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menerima bantuan untuk penanganan COVID-19 dari berbagai pihak di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (29/4/2020). ANTARA/Dok Humas Pemprov Jabar/pri.

tirto.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akrab disapa Kang Emil mewaspadai transmisi virus di lembaga pendidikan kenegaraan, terutama yang berasrama. Sebab, siswa-siswa pendidikan militer tersebut datang dari berbagai penjuru Indonesia, sedangkan kontrol lembaga berada di pemerintah pusat.

Kendati demikianm ia mengklaim penanganan COVID-19 di terkendali meski terjadi lonjakan kasus akibat klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat, Kota Bandung beberapa waktu lalu.

"Saya sebutnya anomali. Jadi waktu Secapa dilaporkan kan naik tuh. Besoknya sudah turun lagi ke 70, ke 50, jadi artinya Jabar tuh sebenarnya terkendali," klaim Ridwan Kamil usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi tentang percepatan Penyerapan APBD 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).

Emil, mengklaim Jawa Barat tergolong baik karena tingkat positivity rate atau tingkat keterpaparan rendah. Saat ini, berdasarkan 100 persen tes PCR-SWAB, Jawa Barat hanya di angka 4 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibanding provinsi tetangga yang mencapai 10-12 persen.

Selain itu, beban rumah sakit juga mengalami penurunan 25 persen. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah membuka ekonomi secara hati-hati.

"Rumah sakit juga tinggal 25 persen. Nah ini kombinasi dengan ekonomi tadi. Jawa Barat 80 persen ekonominya sudah dibuka, sambil hati-hati," Kata Emil.

Jawa Barat hingga saat ini menjadi provinsi yang rentan paparan, bahkan mengalami lonjakan kenaikan kasus secara signifikan akibat keberadaan klaster Secapa yang mencapai 1280 kasus. Namun angka positif di klaster tersebut kini terus berkurang.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Nefra Firdaus mengatakan, ada sekitar 116 orang pasien dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes PCR tahap kedua. Akan tetapi, pihak TNI AD mendapat laporan ada penambahan kasus sebanyak 27 kasus setelah menerima hasil pemeriksaan lab PCR pertama. Meski ada penambahan, jumlah pasien sembuh lebih besar sehingga saat ini jumlah kasus positif dinyatakan berkurang.

"Jadi dari total 1.307 (1.280 ditambah 27) pasien positif COVID-19 di Secapa AD pada pagi ini sudah berkurang 281 orang menjadi tinggal 1.026 orang," Kata Nefra dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2020).

Baca juga artikel terkait KASUS CORONA DI JAWA BARAT atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali