Menuju konten utama

Usai Gempa Situbondo, Gubernur Jatim Gelar Rapat Penanganan Bencana

Rapat terbatas digelar sebagai wujud cepat tanggap untuk memonitor bencana.

Usai Gempa Situbondo, Gubernur Jatim Gelar Rapat Penanganan Bencana
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menggelar rapat terbatas usai terjadi gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Jatim dan Bali pada Kamis (11/10/2018) dini hari pukul 01.57 WIB.

"Pak Gubernur mamanggil sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pagi ini," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Kamis pagi.

Beberapa kepala OPD yang dipanggil, yakni Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kepala Dinas Sosial Sukesi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suban Wahyudiono, Kepala Dinas Kesehagan Kohar Hari Santoso, Kepala BPKAD Jumadi, serta Kepala Biro Humas Protokol Aries Agung Paewai.

Hingga berita ini ditulis, rapat yang digelar sebagai wujud cepat tanggap untuk memonitor bencana gempa tersebut masih berlangsung di Kantor Gubernur, di Jalan Pahlawan Surabaya.

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tiga orang meninggal dunia akibat gempa yang tidak hanya dirasakan oleh warga setempat tetapi juga di Bali dan Lombok.

Gempa ini terasa di seluruh wilayah Jawa Timur meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kab. Pasuruan Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang, Kab. Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto.

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik.

Baca juga artikel terkait GEMPA SITUBONDO

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra