Menuju konten utama

Urutan Nonton Film Saw, Soal Pembunuh Berantai, Saw I hingga Spiral

Berikut urutan nonton Saw sejak film pertama hingga Spiral untuk memahami alur cerita film thriller ini secara kronologis.

Urutan Nonton Film Saw, Soal Pembunuh Berantai, Saw I hingga Spiral
Poster Film Spiral 2021. wikimediacommons/fair use

tirto.id - Urutan film Saw perlu diketahui oleh mereka yang baru pertama kali nonton film thriller soal pembunuh berantai ini. Tujuannya agar memahami alur ceritanya.

Jigsaw kembali hadir dalam film terbarunya, Spiral. Film ini dirilis pada 14 Mei 2021 dan masih menceritakan seputar kekejaman Jigsaw.

Spiral disutradarai oleh Darren Lynn Bousman yang sebelumnya juga menggarap beberapa sekuel Saw. Sampai saat ini, Spiral berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 29 juta dolar dari pemutarannya di seluruh dunia.

Film berdurasi 93 menit ini juga mendapat review beragam. IMDb memberikan rating sebesar 5,5/10, sedangkan Rotten Tomatoes mencantumkan nilai 37 persen dan 75 persen untuk skor audiens.

Film Saw pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 dan menjadi salah satu film low budget dengan untung besar. Film garapan James Wan ini dibuat dengan anggaran 1,2 juta dolar, tapi sukses meraup pendapatan hingga 103,9 juta dolar.

Sejak saat itu Saw menjadi tontonan gore paling laris di pasaran hingga dibuatkan sekuelnya berkali-kali. Sampai sekarang tercatat sudah ada 9 film Saw yang dirilis dengan cerita yang berbeda-beda.

Urutan Nonton Film Saw

Berikut adalah urutan seri film Saw, mulai dari yang pertama rilis hingga film Spiral di tahun 2021:

1. Saw (2004)

Adam (Leigh Whannell) dan Lawrence (Cary Elwes) terjebak di kamar mandi tua bersama mayat tak dikenal. Keduanya sama-sama dirantai dan memiliki alat perekam suara di saku mereka masing-masing.

Perekam suara itu berisi instruksi yang berbeda. Milik Adam memerintahkannya untuk kabur, sedangkan milik Lawrence berisi perintah untuk membunuh Adam.

Lambat laun keduanya sadar bahwa mereka adalah korban dari perangkap maut buatan pembunuh berantai bernama Jigsaw. Perangkap itu dibuat sekaligus untuk menguji seberapa besar keinginan mereka untuk bertahan hidup.

2. Saw II (2005)

Jigsaw kembali beraksi dan berhasil menjebak delapan orang dalam sebuah rumah mematikan. Jigsaw/John Kramer yang ternyata adalah pria tua pengidap kanker ini telah merancang permainan maut bagi kedelapan orang tersebut.

Delapan orang itu harus berlomba-lomba dengan waktu demi mendapatkan obat penawar yang tersembunyi di dalam rumah. Sementara itu, Jigsaw mulai memenuhi rumah tersebut dengan gas beracun yang bisa membunuh dalam waktu dua jam saja.

Di sisi lain, ada seorang polisi detektif bernama Eric Matthews yang terpaksa mengikuti permainan Jigsaw. Hal ini dikarenakan putranya, Daniel, menjadi salah satu dari delapan orang yang terkurung dalam rumah tersebut.

3. Saw III (2006)

Jigsaw mulai sekarat dengan penyakit yang dideritanya. Bersama dengan pengikutnya, Amanda (Shawnee Smith), mereka menculik Dr. Lynn Denlon.

Dr. Lynn dipaksa untuk tetap membuat Jigsaw hidup. Amanda sendiri telah memasangkan perangkap khusus di leher Lynn yang terhubung dengan detak jantung Jigsaw.

Apabila Jigsaw mati, maka Lynn akan ikut mati. Bahkan bila Lynn berusaha kabur, alat tersebut akan meledak dan membunuh Lynn.

4. Saw IV (2007)

Kematian Jigsaw tidak menghentikan permainan maut yang sudah dimulai. Kali ini ada polisi bernama Daniel Rigg yang terobsesi menyelamatkan rekannya, Eric Matthews dan Mark Hoffman yang menjadi korban Jigsaw.

Namun untuk menyelamatkan mereka, Daniel Rigg harus melewati serangkaian tes dan permainan berbahaya yang sudah dirancang Jigsaw.

5. Saw V (2008)

Jigsaw memiliki pewaris untuk melanjutkan permainannya. Peter Strahm, agen FBI yang pernah selamat dari permainan Jigsaw mulai mencurigai rekannya, Mark Hoffman, sebagai penerus Jigsaw.

Film ini juga memperlihatkan Seth Baxter (Joris Jarsky), pembunuh yang berhasil lolos dari vonis hukuman seumur hidup. Seth diketahui membunuh saudara Hoffman, dan Hoffman berusaha balas dendam dengan menjebaknya dalam permainan Jigsaw.

6. Saw VI (2009)

Mark Hoffman (Costas Mandylor) kembali muncul sebagai penerus Jigsaw. Mantan istri John Kramer,Jill, memberi Mark beberapa amplop yang berisi instruksi dari Jigsaw.

Mark pun mulai mempersiapkan permainan mematikan sesuai instruksi tersebut. Korbannya adalah William Easton (Peter Outerbridge) yang merupakan bos perusahaan asuransi.

William harus melewati serangkaian tes mematikan dari Jigsaw yang harus ia jalani bersama para bawahannya. Saat itulah William harus memutuskan siapa saja orang yang harus diselamatkan.

7. Saw 3D / Saw: The Final Chapter (2010)

Mark Hoffman dan Jill berebut posisi sebagai penerus Jigsaw. Persaingan tersebut membuat keduanya menciptakan rentetan teror yang tak kunjung usai.

Di pihak lain, ada tokoh bernama Bobby Dagen (Sean Patrick Flanery ) yang mengaku pernah selamat dari kekejaman Jigsaw. Ia menulis buku tentang pengalamannya dan menjadi sangat terkenal.

Yang tak terduga, ada fakta mengejutkan tentang siapa Bobby sebenarnya. Pada akhirnya Bobby pun terjebak dalam permainan Jigsaw yang mengancam nyawanya dan orang-orang yang ia kenal.

8. Jigsaw (2017)

Sepuluh tahun setelah kematian John Kramer atau Jigsaw, sejumlah pembunuhan sadis kembali terjadi. Setelah melakukan penyelidikan, polisi curiga bahwa Jigsaw sebenarnya belum benar-benar mati.

Di tempat lain, lima orang berhasil diculik untuk masuk ke permainan Jigsaw. Mereka dipaksa mengakui dosa-dosa mereka selama ini, tentunya dengan mengikuti aturan yang bisa berujung pada kematian.

9. Spiral (2021)

Detektif Ezekiel Banks atau Zeke (Chris Rock) adalah seorang polisi yang sangat berdedikasi pada pekerjaan. Akan tetapi, ia dibenci oleh banyak rekannya karena terlalu ‘lurus’ dan tak pandang bulu dalam menegakkan keadilan.

Suatu hari, Zeke harus menyelidiki kematian misterius rekan-rekannya sesama detektif. Mereka semua tewas mengenaskan dalam sebuah perangkap yang mengingatkan Zeke pada permainan Jigsaw.

Baca juga artikel terkait FILM SAW atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Film
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Ibnu Azis