Menuju konten utama

Update Longsor Natuna: Hari Terakhir Pencarian, 4 Masih Hilang

"> "Pak Bupati sudah menemui pihak keluarga untuk diikhlaskan, sehingga tim gabungan dapat melanjutkan proses pemulihan pasca-bencana."

Update Longsor Natuna: Hari Terakhir Pencarian, 4 Masih Hilang
Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3). (Sumber: Humas BNPB)

tirto.id - Masa perpanjangan tanggap darurat tahap kedua bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) akan berakhir hari ini, Sabtu (18/3/2023).

Tim SAR gabungan masih menjadikan Desa Pangkalan dan Dusun Genting sebagai titik pencarian korban. “Sore ini rapat penutupan pencarian,” kata Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Longsor di Serasan, Patli Muhamad saat dihubungi Tirto.

Data yang dihimpun Pos Komando Penanganan Darurat Bencana di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur per Jumat (17/3/2023) pukul 20.00 WIB menyebutkan, bahwa belum ada lagi jenazah korban longsor yang ditemukan.

“Sehingga data per tanggal 17 Maret 2023 menjadi, korban meninggal 50 Orang, dengan rincian 49 orang teridentifikasi dan satu belum teridentifikasi. Korban hilang ada empat orang,” ujar Patli.

Patli menegaskan jika hingga hari ini keempat korban hilang tersebut masih belum ditemukan, maka masa pencarian akan tetap ditutup karena sudah melewati dua kali tahap perpanjangan.

“Pak Bupati sudah menemui pihak keluarga untuk diikhlaskan, sehingga tim gabungan dapat melanjutkan proses pemulihan pasca-bencana,” terang Patli.

Ia menyampaikan bahwa tim gabungan yang bertugas di Serasan juga berangsur-angsur akan pulang ke daerahnya masing-masing.

“Namun tim tanggap darurat akan tetap tinggal sampai dengan 31 maret 2023,” jelas Patli.

Menurut data laporan terbaru, jumlah pengungsi akibat bencana longsor Serasan berkurang menjadi 696 orang.

Dia merinci di pengungsian PLBN sebanyak 29 Orang, pengungsian Desa Payak 9 Orang, pengungsian Batu Berian 56 orang, pengungsian di SMA 1 Serasan 203 orang, pengungsian Pelimpak 31 Orang, dan pengungsian Air Nusa 152 Orang, Kp. Hilir 66 orang, Tanjung Setelung 3 orang, Jermalik 63 orang, Arun Ayam 77 orang dan Air Ringgau 7 orang.

“Rumah yang terdampak saat ini ada 147 Rumah, satu musala dan satu sekolah dasar,” sambung Patli.

Sebelumnya, Bupati Natuna Wan Siswandi menyampaikan bahwa sistem kelistrikan di Natuna sudah pulih secara total.

“Kita harap dengan listrik menyala aktivitas di posko dapat dimaksimalkan dan masyarakat yang tidak terdampak yang tinggal di pengungsian dapat kembali ke rumah karena listrik sudah menyala,” kata Wan Siswandi dalam keterangan tertulis, Kemarin.

Selain itu, akses jalan di Serasan berangsur-angsur pulih dan sudah bisa dilalui oleh kendaraan beroda dua.

Pembersihan dengan ekskavator terus dilakukan agar kendaraan roda empat atau mobil dapat segera melintas. “Dari awal kita memang mendorong tim gabungan di lapangan untuk membuka jalan, sehingga tiang listrik dapat dipasang,” tutup Wan Siswandi.

Baca juga artikel terkait LONGSOR NATUNA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fahreza Rizky