Menuju konten utama

Update Kecelakaan Pesawat Nepal: Black Box & 2 Korban Ditemukan

Dua black box atau kotak hitam pesawat Yeti Airlines sudah ditemukan oleh tim pencarian bersamaan dengan temuan dua korban yang hilang.

Update Kecelakaan Pesawat Nepal: Black Box & 2 Korban Ditemukan
Ilustrasi Pesawat Jatuh. foto/IStockphoto

tirto.id - Penyelidikan dan pencarian korban hilang atas kecelakaan pesawat Yeti Airlines ATR-72 masih berlangsung. Berdasarkan update terakhir, dua black box pesawat dan dua jenazah korban yang hilang sudah ditemukan.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Kepala Distrik Kaski Guru Datta Dhakal. Menurut keterangannya, pada Senin (16/1/2023) tim pencari berhasil menemukan dua dari empat orang yang hilang di sekitar ngarai dan Sungai Seti tempat pesawat jatuh.

"Satu jenazah lagi ditemukan sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Penyelam menemukannya di Sungai Seti," katanya seperti yang dikutip dari Global Times, Selasa (17/1/2023).

Menyusul temuan dua jenazah korban, maka jumlah korban tewas bertambah menjadi 70 orang pada hari ini. Pencarian dua jenazah lain akan dilanjutkan pada pagi ini.

Setidaknya ada 72 orang di dalam pesawat Yeti Airlines ATR-72 yang jatuh pada Minggu (15/1/2023). Total 72 orang itu termasuk penumpang, empat awak pesawat, dua bayi, dan 15 warga negara asing.

Sementara itu, 70 orang jenazah lain sudah dikirim ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan identifikasi. Hingga hari ini sudah ada 26 jenazah korban yang berhasil diidentifikasi.

Kabar duka ini membuat sekitar 100 orang berkumpul di pusat kota Kathmandu. Mereka menyalakan lilin untuk menyampaikan rasa duka cita kepada para korban kecelakaan.

Masyarakat yang ikut aksi pembakaran lilin ini juga meminta pemerintah untuk memastikan standar keselamatan udara yang tepat.

Black Box Pesawat Yeti Airlines sudah Ditemukan

Dua black box atau kotak hitam pesawat Yeti Airlines sudah ditemukan oleh tim pencarian bersamaan dengan temuan dua korban yang hilang.

Melansir Reuters kedua black box tersebut memuat data rekaman suara di kokpit dan perekam data penerbangan Yeti Airlines ATR-72.

Saat ditemukan, kedua alat perekam tersebut dalam kondisi baik. Data dari black box tersebut nantinya akan diselidiki untuk menemukan penyebab jatuhnya pesawat.

Masih berdasarkan otoritas setempat, hasil penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat akan dilaporkan dalam waktu 45 hari.

Pesawat jenis ATR merupakan pesawat asal Prancis yang diproduksi di Kanada oleh Pratt & Whitney Canada. Menyusul kecelakaan Yeti Airlines pada Minggu, Otoritas Penerbangan Sipil Nepal memerintahkan pemeriksaan seluruh unit pesawat ATR 72 dan ATR 42 di negara tersebut.

Melalui pernyataan resmi pada Senin (16/1/2023), ia mengklaim bahwa tidak ditemukan kesalahan teknis pada seluruh pesawat ATR yang tersisa.

Sementara itu, menurut juru bicara Bandara Pokhara, Anup Joshi Yeti Airlines ATR 72 jatuh tidak lama setelah meminta izin pendaratan di bandara.

Data rekaman penerbangan terakhir menunjukkan bahwa pesawat melaju di ketinggian 12.500 kaki dan sedang turun normal. Ia juga menerangkan bahwa pilot sempat meminta perubahan landasan pacu beberapa menit sebelum terjatuh.

"Izin diberikan. Kami tidak bertanya (mengapa), setiap kali pilot meminta kami memberikan izin untuk mengubah pendekatan," katanya.

Pesawat mengirimkan sinyal terakhir di ketinggian 2.875 kaki pada pukul 05.12 waktu setempat. Beberapa saat kemudian, pesawat itu ditemukan terbakar di lembah perbukitan dekat Sungai Seti oleh warga setempat.

Baca juga artikel terkait PESAWAT JATUH atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora