Menuju konten utama

Update Kasus Corona: Semua Pasien di Vietnam Berhasil Disembuhkan

16 pasien terjangkit corona di Vietnam berhasil disembuhkan seluruhnya serta tidak ada lagi tambahan kasus infeksi baru

Update Kasus Corona: Semua Pasien di Vietnam Berhasil Disembuhkan
Ilustrasi Virus corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id -

Kementerian Kesehatan Vietnam pada Selasa (25/2/2020) menyatakan, sebanyak 16 pasien terjangkit corona di Vietnam berhasil disembuhkan seluruhnya serta tidak ada lagi tambahan kasus infeksi baru sejak 13 Februari 2020.

Kasus corona pertama di Vietnam dilaporkan pada 23 Januari lalu dengan dua pasien merupakan warga negara China.

Pasien yang terakhir dilaporkan, yakni laki-laki berusia 50 tahun, tertular virus dari anaknya yang kembali dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang merupakan lokasi wabah bermula, disebut telah sembuh dan berada dalam kondisi yang baik, kata kementerian, sebagaimana diberitakan Reuters yang dilansir Antara.

Namun tak dinyatakan lebih lanjut mengenai kapan pasien terakhir itu bisa dipulangkan dari rumah sakit tempatnya dirawat.

Untuk pasien lainnya, termasuk seorang bayi berusia tiga bulan, saat ini dalam keadaan yang terus membaik, kata kementerian menambahkan.

Virus corona COVID-19 telah menjangkiti 80.146 orang hingga Selasa (25/2/2020) pukul 09.50 WIB, berdasarkan data yang dipantau Tirto di situs web gisanddata.maps.arcgis.com Johns Hopkins CSSE.

Sementara itu jumlah korban meninggal mencapai 2.699 hingga pagi ini. Sekitar 35 dari kematian itu terjadi di luar Cina. Di Cina, sebagian besar kasus dan kematian tetap terkonsentrasi di Provinsi Hubei, pusat penyebaran coronavirus, sebanyak 2.563 kematian.

Jumlah terinfeksi paling banyak juga berada di Hubei yaitu 77.658 orang. Sebanyak 27.563 orang berhasil melawan COVID-19 dan dinyatakan sembuh.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menaikkan travel advisory untuk Korea Selatan ke Level Peringatan 3, karena wabah baru coronavirus COVID-19.

CDC merekomendasikan agar wisatawan menghindari semua perjalanan yang tidak krusial ke Korea Selatan, karena akses ke perawatan medis yang memadai di daerah yang terkena virus coronavirus terbatas.

Hingga pagi ini, Korea Selatan telah melaporkan total 893 kasus virus corona COVID-19. Korea Selatan melaporkan 60 kasus dalam semalam. Iran berada di garis depan wabah corona di luar Cina, Kementerian kKsehatan telah mengkonfirmasi 61 kasus dan 12 kematian.

Di Italia, sekitar 100.000 orang dipengaruhi oleh pembatasan perjalanan karena tujuh orang telah meninggal dan setidaknya 229 orang lainnya telah terinfeksi virus corona.

Beberapa negara melaporkan kasus virus corona pertama mereka, yaitu Oman yang mengumumkan dua kasus pertama virus tersebut, setelah dua wanita Oman yang kembali dari Iran dinyatakan positif COVID-19. Satu penderita lainnya merupakan seorang siswa Iran yang memasuki Irak sebelum larangan perjalanan.

COVID-19 mengakibatkan saham AS jatuh di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus corona di luar Cina. Indeks Dow Jones ditutup turun lebih dari 1.000 poin pada penutupan Senin, menjadi yang terburuk sejak Februari 2018.

Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan masih terlalu dini untuk menyatakan virus corona sebagai pandemi - tetapi sudah saatnya negara-negara mempersiapkan. Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan virus itu memiliki potensi pandemi.

AS dan Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kembali latihan militer bersama karena coronavirus di Semenanjung Korea.

Di AS, hingga hari ini ada 53 kasus virus corona, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 36 di antaranya berada di atas kapal pesiar Diamond Princess. Presiden AS Donald Trump mengunggah twit hari ini yang menyatakan "Virus Corona sangat terkendali di AS."

Karena wabah corona di Iran, Oman telah menangguhkan penerbangan ke dan dari negara itu. Turki, Pakistan dan Irak telah menutup perbatasan mereka dengan Iran, sementara Kuwait Airways, Iraq Airways dan Turki telah menangguhkan penerbangan ke negara itu. Uni Emirat Arab melarang warganya bepergian ke Iran dan Thailand, demikian diwartakan CNN.com.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH