Menuju konten utama

Update Harga Pangan 6 Juni 2023: Minyak Goreng Naik

Update harga komoditas pangan seperti minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah mengalami peningkatan harga pada Selasa (6/6/2023).

Update Harga Pangan 6 Juni 2023: Minyak Goreng Naik
Pedagang menata minyak goreng MinyaKita kemasan botol satu liter di Pamulang, Tangerang, Selatan, Banten, Rabu (8/2/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.

tirto.id - Harga komoditas pangan seperti minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah mengalami peningkatan harga. Hal tersebut terlihat berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Selasa (6/6/2023).

Minyak goreng kemasan bermerk saat ini tengah mengalami peningkatan harga yang cukup tipis. Rerata harganya mencapai Rp21.600 per kg. Padahal, sebelumnya harga minyak goreng tersebut menyentuh Rp21.550 per kg.

Kenaikan harga minyak goreng kemasan bermerek telah terjadi di beberapa kota. Harga minyak goreng kemasan bermerek termahal dibanderol Rp29.150 per kg di Gorontalo. Sedangkan, untuk yang paling murah dipatok Rp17.000 per kg di Kota Lubuk Linggau.

Minyak goreng curah juga kompak mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp16.050 per kg. Padahal, sebelumnya harga minyak goreng curah menyentuh Rp15.800 per kg.

Naiknya harga minyak goreng curah telah merambah ke beberapa daerah. Harga minyak goreng curah termahal dibanderol Rp20.150 per kg di Kota Gorontalo. Sedangkan, untuk yang termurah dipatok Rp12.000 per kg di Kabupaten Lombok Timur.

Sementara itu, beberapa komoditas lainnya seperti beras, telur, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang, hingga gula mengalami penurunan harga.

Beras jenis kualitas bawah I saat ini mulai mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp12.300 per kg. Padahal, sebelumnya harga beras tersebut dibanderol Rp12.400 per kg.

Beras jenis kualitas medium I juga kompak mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp13.150 per kg. Padahal, sebelumnya harga beras tersebut dibanderol Rp13.550 per kg.

Beras jenis kualitas super I juga ikut mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp14.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga beras super dibanderol Rp14.850 per kg.

Telur ayam saat ini juga ikut turun harga. Rerata harganya mencapai Rp31.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga telur ayam dibanderol Rp31.650 per kg.

Daging ayam saat ini juga akhirnya mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp38.800 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging ayam dibanderol Rp39.450 per kg.

Daging sapi saat ini juga mulai mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Rerata harganya mencapai Rp135.650 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging sapi dibanderol Rp138.650 per kg.

Beralih ke komoditas sayuran seperti cabai rawit merah, saat ini tengah mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp44.350 per kg. Padahal, sebelumnya harga cabai rawit merah dibanderol Rp45.750 per kg.

Tidak hanya cabai rawit merah, cabai rawit hijau juga ikut mengalami penurunan harga yang signifikan. Rerata harganya mencapai Rp35.200 per kg. Padahal, sebelumnya harga cabai rawit hijau dibanderol Rp38.450 per kg.

Harga cabai merah keriting saat ini juga kompak mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp40.800 per kg. Padahal, sebelumnya harga cabai merah keriting menyentuh Rp41.650 per kg.

Harga cabai merah besar juga tengah mengalami penurunan. Rerata harganya mencapai Rp42.450 per kg. Padahal, sebelumnya harga cabai merah besar dibanderol Rp44.400 per kg.

Selanjutnya, harga bawang putih juga saat ini mulai mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp38.700 per kg. Padahal, sebelumnya harga bawang putih dibanderol Rp39.000 per kg.

Bawang merah juga kompak turun harga sama dengan bawang putih. Rerata harganya mencapai Rp38.900 per kg. Padahal, sebelumnya harga bawang merah menyentuh Rp39.550 per kg.

Gula jenis kualitas premium saat ini mengalami penurunan harga. Rerata harganya mencapai Rp15.800 per kg. Padahal, sebelumnya harga gula tersebut dibanderol Rp15.950 per kg.

Baca juga artikel terkait UPDATE HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang