Menuju konten utama
Kasus Ginjal Akut Misterius

Update Gagal Ginjal Akut: Total 241 Kasus, 133 Anak Meninggal

Angka kematian kasus gagal ginjal akut mencapai 55 persen.

Update Gagal Ginjal Akut: Total 241 Kasus, 133 Anak Meninggal
Menteri Kesehatan Budi Gunadi. foto/Lukas/Biro Setpres

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa terdapat 133 anak meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di 22 provinsi Indonesia.

Angka kematian tersebut sebanyak 55 persen dari total 241 kasus gangguan ginjal akut misterius yang dilaporkan oleh Kemenkes.

“Sampai sekarang kita sudah mengidentifikasi, telah dilaporkan adanya 241 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal atau AKI di 22 provinsi, dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus. Dan ini terjadi peningkatan mulai bulan Agustus,” ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin via Zoom dalam konferensi pers bertajuk “Keterangan Pers: Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia” pada Jumat (21/10/2022) sore.

Dia menyebut bahwa anak yang meninggal akibat gangguan ginjal akut misterius ini normal terjadi, namun dengan jumlah yang kecil dan tidak pernah tinggi. Ketika ada lonjakan kasus di Agustus 2022 yaitu 36 kasus, Kemenkes mulai melakukan penelitian terkait apa penyebabnya.

Berdasar data yang ditampilkan Kemenkes pada konferensi pers tersebut, ada dua kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia pada bulan Januari 2022, Februari nol, Maret dua, April nol, Mei lima, Juni tiga, Juli tiga, Agustus 36, September 78, dan Oktober 110 kasus. Lalu, berdasar kelompok umur dari total 241 kasus itu, ada 26 anak di bawah umur satu tahun, 153 umur 1-5 tahun, 37 umur 6-10 tahun, dan 25 umur 11-18 tahun.

“Kejadian ini banyak menyerang terutama balita di bawah lima tahun,” kata Budi.

Dia menuturkan, gejala yang didapatkan sebelum kejadian (prodromal) yaitu ada demam (202 kasus), kehilangan nafsu makan (123 kasus), malaise (119 kasus), mual (129 kasus), muntah (120 kasus), infeksi saluran pernapasan akut/ISPA (108 kasus), diare (70 kasus), nyeri bagian perut (62 kasus), dehidrasi (51 kasus), serta pendarahan (15 kasus).

Adapun 71 kasus atau 29 persen mengalami gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi urine (anuria) dan 40 kasus mengalami kondisi penurunan volume urine atau air kencing yang keluar dari dalam tubuh (oliguria).

Terkait persentase kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak berdasar derajat gejala, terdapat 11 persen stadium satu, tujuh persen stadium dua, 61 persen stadium tiga, dan 21 persen belum teridentifikasi. Lalu, persentase kasus berdasar status akhir yaitu ada 39 anak (16 persen) yang sembuh, 69 sedang dalam pengobatan (29 persen), serta 133 anak meninggal dunia (55 persen).

“Kita lihat bahwa yang masuk ke rumah sakit itu cepat sekali kondisinya memburuk ya. Pada umumnya mereka memburuk sesudah lima hari, biasanya kemudian turun secara drastis, sehingga lebih dari 50 persen yaitu 55 persen meninggal dunia,” tutur Budi.

Baca juga artikel terkait KASUS GINJAL AKUT MISTERIUS atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri