Menuju konten utama

Update Covid-19 di Indonesia: Varian XBB dan XBB1 Meningkat

Update COVID-19 di Indonesia per 14 November 2022, ada kenaikan varian XBB dan XBB1.

Update Covid-19 di Indonesia: Varian XBB dan XBB1 Meningkat
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Astra Zeneca saat vaksinasi booster di UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksin booster COVID-19 karena ada kenaikan kasus di Indonesia.

Menurut data Kemenkes pada Minggu (13/11/2022), kasus COVID-19 bertambah 4.877 dari hari sebelumnya, sehingga total kasus yang terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 6.561.504, sejak Maret 2020 hingga kemarin.

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (10/11/2022), penambahan kasus konfirmasi positif per tanggal 9 November 2022 lebih tinggi yaitu sebanyak 6.186 kasus.

“Per 9 November kita mencatat rata-rata harian dalam satu minggu ada 30 provinsi mengalami peningkatan kasus, dan 4 provinsi mengalami penurunan kasus, dan kasus kemarin yang konfirmasi sebanyak 6.186,” ujar Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril pada konferensi pers update kasus COVID-19, Kamis (10/11/2022).

Varian COVID-19 XBB dan XBB1 di Indonesia

Selama pekan lalu, kasus konfirmasi mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen. Sampai saat ini masih mendominasi subvarian BA.4 dan BA.5. Subvarian XBB sudah mulai tampak di pertengahan Oktober.

Terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS, yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

Tren perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit sejak Oktober 2022 sampai dengan 8 November 2022 ada 4.896 pasien.

Sebanyak 5 persen atau 133 pasien di antaranya dirawat di ruang ICU, sementara 95 persen atau 4.763 pasien dirawat di ruang isolasi.

“Data-data ini harus menjadi perhatian kita agar masyarakat bisa mencegah untuk tidak jatuh sakit atau masuk rumah sakit, kelompok pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis adalah mereka yang belum pernah divaksin , dan lansia adalah kelompok dengan kematian tertinggi”ucap dr. Syahril.

Dikatakan dr. Syahril, rencana strategis dengan adanya kenaikan kasus ini yaitu mendorong percepatan whole genome squencing sehingga diketahui proporsi varian virus COVID-19.

Selanjutnya mendorong pemerintah propinsi dan Kabupaten/kota untuk meningkatkan testing dan tracing melalui pemeriksaan PCR dan masyarakat bila hasil positif dan tidak bergejala/gejala ringan diminta untuk segera isolasi agar penularan dapat dikendalikan. Manfaatkan layanan telemedicin untuk mendapatkan pengobatan dan konsultasi kesehatan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom