Menuju konten utama
Update Covid-19 Dunia Hari Ini

Update Covid 18 Januari 2022 & Omicron Dunia: RI Turun ke Posisi 16

Update Corona 18 Januari 2022, update Omicron dunia dan Indonesia hingga hari ini dan data kasus terbaru.

Update Covid 18 Januari 2022 & Omicron Dunia: RI Turun ke Posisi 16
Ilustrasi virus Korona. foto/istockphoto

tirto.id - Perkembangan kasus Corona di dunia masih terus dilaporkan hingga saat ini, baik dari kasus positif, kasus kematian, kesembuhan, kasus aktif, hingga update terbaru varian Omicron.

Data Worldometers hari ini, Selasa, 18 Januari 2022 per pukul 08.12 WIB menunjukkan, kasus positif Covid-19 secara global mencapai 331.127.788.

Dari jumlah itu, kasus kematian tercatat 5.563.105 orang, kasus kesembuhan 268.956.091 pasien, dan kasus aktif tersisa 56.608.592 dari seluruh negara yang terkena wabah SARS-CoV-2.

Berikut ini data 10 negara dengan kasus Corona terbanyak dunia pada hari ini:

1. Amerika Serikat: 67.494.969 kasus positif, 874.213 kasus kematian, 43.140.349 kasus sembuh, dan 23.480.407 kasus aktif.

2. India: 37.602.832 kasus positif, 486.784 kasus kematian, 35.378.872 kasus sembuh, dan 1.737.176 kasus aktif.

3. Brasil: 23.083.297 kasus positif, 621.261 kasus kematian, 21.710.831 kasus sembuh, dan 751.205 kasus aktif.

4. Inggris: 15.305.410 kasus positif, 152.075 kasus kematian, 11.497.602 kasus sembuh, dan 3.655.733 kasus aktif.

5. Prancis: 14.274.528 kasus positif, 127.263 kasus kematian, 9.199.291 kasus sembuh, dan 4.947.974 kasus aktif.

6. Rusia: 10.834.260 kasus positif, 321.990 kasus kematian, 9.878.371 kasus sembuh, dan 633.899 kasus aktif.

7. Turki: 10.522.099 kasus positif, 84.920 kasus kematian, 9.737.610 kasus sembuh, dan 699.569 kasus aktif.

8. Italia: 8.790.302 kasus positif, 141.391 kasus kematian, 6.093.633 kasus sembuh, dan 2.555.278 kasus aktif.

9. Spanyol: 8.424.503 kasus positif, 90.993 kasus kematian, 5.331.175 kasus sembuh, dan 3.002.335 kasus aktif.

10. Jerman: 8.045.348 kasus positif, 116.411 kasus kasus kematian, 7.000.000 kasus sembuh, dan 928.937 kasus aktif.

Update Omicron & Covid Indonesia

Indonesia dalam tiga hari terakhir memberikan perkembangan cukup baik, karena berhasil turun 2 peringkat untuk kasus Corona terbanyak di dunia. Sebelumnya ada di posisi 14, kini turun menjadi urutan 16 global.

Laman resmi Satgas Covid-19 hingga Senin (17/1/2022) melaporkan, total kasus positif di Tanah Air telah mencapai angka 4.272.421 setelah adanya tambahan 772 kasus baru dalam sehari terakhir.

Angka kematian tercatat mengalami tambahan 4 kasus, sehingga membuat jumlah yang meninggal dunia menjadi 144.174 orang.

Sementara untuk kasus kesembuhan meningkat jadi 4.119.472 kasus, setelah ada tambahan 598 kesembuhan baru, dan menyisakan 8.775 kasus aktif dari seluruh wilayah Indonesia.

Gelombang kasus Omicron di Indonesia puncaknya diprediksi terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar antara 35 hingga 65 hari.

“Di Indonesia kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari. Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” kata Menkes dikutip dari website resminya.

Wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek diperkirakan menjadi daerah pertama yang akan mengalami lonjakan kasus.

Mengingat dari hasil identifikasi Kemenkes, mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta, dan diperkirakan dalam waktu dekat juga akan meluas ke wilayah Bodetabek, karena secara secara geografis daerah-daerah tersebut berdekatan dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi.

“Kami juga sampaikan bahwa lebih dari 90% transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta, jadi kita harus siapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron, dan kita harus sudah memastikan bisa menangani dengan baik,” terangnya.

Update Omicron Dunia

Penelitian awal di sebuah rumah sakit Israel menyebutkan, peningkatan antibodi yang dihasilkan oleh suntikan keempat vaksin COVID-19 tidak cukup untuk mencegah infeksi dari varian omicron.

Hasilnya, terungkap Senin, yang mempertanyakan praktik pemberian dosis penguat kedua ketika sebagian besar dunia menghadapi kekurangan vaksin, meskipun masih memiliki beberapa pembela.

Dalam uji klinis, seperti dikutip USA Today, 274 pekerja medis di Rumah Sakit Sheba dekat Tel Aviv menerima dosis keempat pada bulan Desember, 154 mendapat vaksin Pfizer-BioNTech dan sisanya Moderna, yang sebelumnya diinokulasi dengan tiga suntikan Pfizer-BioNTech.

Kedua kelompok menunjukkan peningkatan antibodi "sedikit lebih tinggi" daripada setelah vaksin ketiga tahun lalu, tetapi itu tidak mencegah penyebaran omicron, yang sekarang berkecamuk di AS dan sebagian besar dunia.

“Meskipun tingkat antibodi meningkat, vaksin keempat hanya menawarkan pertahanan parsial terhadap virus,” kata Dr. Gili Regev-Yochay, direktur unit penyakit infeksi rumah sakit.

“Vaksin, yang lebih efektif melawan varian sebelumnya, menawarkan perlindungan yang lebih sedikit dibandingkan omicron,” tambahnya.

Pemerintah Israel mengatakan lebih dari 500.000 orang telah menerima dosis keempat sejak mulai ditawarkan kepada mereka yang berusia 60 atau pada minggu lalu, namun negara itu telah mengalami wabah yang telah menyebabkan rekor jumlah kasus dan meningkatnya rawat inap.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA 18 JANUARI 2022 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya