Menuju konten utama

Update Corona Indonesia & Dunia Sore Ini: 8.776 Kasus Baru di RI

Update corona Indonesia dan dunia sore ini, Kamis, 11 Februari 2021, ada 8.776 kasus baru di RI. 

Update Corona Indonesia & Dunia Sore Ini: 8.776 Kasus Baru di RI
Petugas mengambil cairan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Data terkini kasus corona COVID-19 di seluruh dunia semakin meningkat dari hari ke hari. Menurut laporan dari situs Worldometers, hingga hari ini, Kamis, 11 Februari 2021, pukul 15.00 WIB, jumlah kasus secara global saat ini mencapai 107,861,199.

Saat ini, jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 sebanyak 2,365,104 orang dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 79,878,317. Kasus aktif saat ini ada 25,469,272.

Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanya di seluruh dunia yaitu 27,897,214 dengan 483,200 kematian.

India menjadi negara kedua dengan kasus tertinggi yaitu sebanyak 10,871,060 kasus. Brasil menyusul di urutan ke-3 dengan jumlah kasus mencapai 9,662,305 .

Rusia di urutan ke-4 mencatatkan kasus sebanyak 4,012,710 dan Inggris di urutan ke-5 dengan 3,985,161. Prancis menyusul dengan 3,385,622 kasus.

Sementara itu, Indonesia masih berada di urutan ke-19 dunia, dengan catatan jumlah kasus hingga saat ini mencapai 1,183,555 kasus.

Menurut data dari laman covid19.go.id, saat ini di Indonesia ada sebanyak 168.416 pasien terkonfirmasi yang sedang dirawat. Per hari ini, ada 8.776 kasus baru.

Jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh ada sebanyak 982.972 dan 32.167 kematian. Provinsi Jawa Tengah paling banyak pasien yang sedang dirawat yaitu sebanyak 44.162, kemudian Jawa Barat 27.502 pasien.

DKI Jakarta paling banyak kasus terkonfirmasi di Indonesia yaitu 303.715 dan 274.740 orang telah dinyatakan sembuh. Jawa Timur paling banyak pasien yang meninggal dunia yaitu sebanyak 8.034 orang.

Tips Sebelum Divaksin Covid-19 & Reaksi Usai Disuntik Versi Dokter

Sebelum menerima vaksin Covid-19 badan dipastikan harus dalam kondisi fit dan bugar. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi di RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Ronald Irwanto.

Menurut dia, yang paling adalah tubuh tidak dalam keadaan demam, batuk, pilek saat hendak menerima vaksin.

"Pastikan Anda siap secara mental, berpikiran positif, dan tetap optimistis. Jika memungkinkan, sangat baik apabila menggunakan pakaian lengan pendek saat divaksinasi untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam pemberian vaksin," ungkap Ronald seperti dilansir Antara.

Sementara dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan juga menyatakan hal yang sama. Ia bilang, selain dalam kondisi bugar, mereka yang akan menerima vaksin harus berusia 18 tahun sampai dengan 59 tahun.

"Kita harus tahu dulu apakah kandidat prioritas vaksin atau bukan, punya penyakit penyerta atau tidak, usia 18-59 tahun. Tips khususnya memenuhi kriteria dulu dan saat divaksin kandidat dalam kondisi fit," ujar dia.

Secara umum. Irwan bilang, pemberian vaksin Covid-19 kurang lebih sama dengan vaksin yang lainnya. Caranya, dengan menyuntikkan jarum kecil di daerah deltoid atau otot lengan atas bagian luar.

Biasanya, para penerima vaksin akan diminta untuk menarik lengan bajunya, sesudah itu, barulah tenaga kesehatan akan melakukan sterilisasi dengan cara mengusap daerah yang akan disuntik pakai alkohol.

"Anda kemudian akan diberi aba-aba untuk disuntik, jarum vaksin ditusukan pada daerah deltoid, kemudian vaksin dimasukan. Setelahnya jarum dicabut kembali, disusul dengan usapan alkohol kembali pada daerah yang disuntik tersebut," kata Ronald.

Usai disuntikkan vaksin, para penerima diminta untuk menunggu 30 menit. Ketika itu, petugas kesehatan akan memastikan tidak ada kejadian pasca-imunisasi (KIPI).

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA INDONESIA HARI INI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH