Menuju konten utama

Update Corona Indonesia 4 Juli, Jatim Masih Penyumbang Tertinggi

Kasus COVID-19 di Indonesia pada 4 Juni mencapai 894.428.

Update Corona Indonesia 4 Juli, Jatim Masih Penyumbang Tertinggi
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait perkembangan kasus COVID-19 dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Angka penambahan kasus COVID-19 hingga hari ini (4/7/2020) pukul 12 siang tadi mencapai 1.447. Total pasien positif kumulatif menjadi 894.428.

Dalam konferensi pers reguler, Sabtu sore, Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan Jawa Timur "masih melaporkan [angka kasus baru] cukup tinggi, 413." Sementara DKI 223 kasus baru, Sulawesi Selatan 195, Jawa Tengah 110, dan Bali 91.

Jatim memang sudah berkali-kali mencatatkan kasus harian tertinggi. Provinsi ini menggantikan DKI Jakarta yang sebelumnya berstatus episentrum virus.

"Penambahan ini sebagian [hasil] tracing, lalu pemeriksaan spesimen secara lebih masif," kata Yuri. Spesimen yang diperiksa sepanjang 24 jam terakhir sampai pukul 12 siang tadi 22.992, sehingga total 894.428 spesimen.

Yuri menegaskan tidak semua pasien dirawat di rumah sakit, terutama yang terjangkit dalam dua pekan terakhir. Sebab kasus baru ini "sebagian besar ditemukan dengan keluhan klinis yang minimalis." Mereka diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Karena banyak yang isolasi mandiri, Yuri mengatakan "tingkat penggunaan tempat tidur di RS untuk COVID-19 hanya 53,50 persen." Separuh kapasitas tempat tidur lain belum diisi.

Pasien sembuh mencapai 28.219, atau naik 651 dibanding kemarin. Sementara meninggal naik 53 sehingga totalnya 3.089.

COVID-19 ditemukan di 34 provinsi, 453 kabupaten/kota. "20 provinsi menambahkan kurang dari 10. Enam provinsi tidak ada kasus sama sekali," tambahnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Rio Apinino
Editor: Dieqy Hasbi Widhana