Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Update Corona Indonesia 1 Desember: Positif 5.092 & 136 Meninggal

Kasus positif per 1 Desember bertambah 5.092 orang, 4.361 pasien sembuh, dan 136 orang meninggal dunia.

Update Corona Indonesia 1 Desember: Positif 5.092 & 136 Meninggal
Warga melintasi mural bertema COVID-19 di kawasan Serangan, Yogyakarta, Selasa (1/12/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

tirto.id - Pasien positif COVID-19 di Indonesia per 1 Desember 2020 menjadi 543.975 orang atau naik 5.092 dari data sebelumnya. Rinciannya: 72.015 merupakan kasus aktif atau dalam perawatan, 454.879 pasien dinyatakan sembuh, dan 17.081 orang meninggal dunia.

Berdasarkan data Satgas COVID-19, hari ini terdapat 5.092 orang terkonfirmasi positif COVID-19, 4.361 pasien dinyatakan sembuh, dan 136 orang meninggal dunia. Sementara 72.786 orang dalam kategori suspek.

Jumlah tersebut berdasarkan data yang masuk ke pemerintah pusat secara bertahap hingga Selasa siang, baik melalui tes real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM).

Jokowi Klaim Penanganan COVID-19 Makin Baik

Presiden Jokowi mengklaim penanganan COVID-19 di Indonesia sudah berjalan baik. Dalam rapat sidang kabinet, Selasa (1/12/2020), Jokowi menyebut penanganan COVID-19 semakin baik karena angka kasus konfirmasi aktif turun setiap bulan.

"Saya ulang di September 16,69 persen, di Oktober 14,26 persen dan November 13,75 persen. Artinya semakin bulan semakin bulan semakin baik," kata Jokowi dalam rapat sidang kabinet paripurna strategi implementasi APBN 2021, Selasa (1/12/2020).

Jokowi mengatakan, angka saat ini berada di 13,25 persen. Angka ini jauh lebih baik daripada rata-rata dunia di 28,55 persen.

Kemudian Jokowi juga menyinggung angka kesembuhan Indonesia yang berada di 83,6 persen. Angka kesembuhan tersebut jauh lebih tinggi daripada rata-rata kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03 persen.

Jokowi pun mengaku, pemerintah masih punya pekerjaan rumah di angka kematian. Saat ini, persentase kematian dunia di angka 3,1 persen sementara rerata dunia di angka 2,32 persen. Ia menduga kasus kematian akibat kesalahan penanganan, tetapi hal itu tidak menjadi masalah.

"Yang masih belum dan perlu kita perbaiki di angka kematian kita masih di 3,1 persen, angka kematian dunia 2,32 persen. Ini saja, saya kira ini di awal karena keterlabatan ventilator dan lain-lain. Melihat ini kita sebetulnya kita sangat optimis dalam pengendalian COVID-19 ini," kata Jokowi.

Jokowi pun mengklaim akan memperingatkan para pejabat jika ada kenaikan kasus. Ia ingin agar segala kenaikan kasus langsung diproses untuk perbaikan agar tidak lebih parah.

"Saya ingatkan karena ada kenaikan sedikit agar segera diperbaiki. Di beberapa kota kabupaten itu ada kenaikan itu segera dikejar dan dihentikan jangan sampai terus menanjak ke atas, dan juga 1-2-3 provinsi yang perlu diberikan perhatian," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz